Kasemen, Penyandang Buta Aksara Tertinggi di Kota Serang

KOTA SERANG, SNOL Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang melansir, berdasarkan sensus oleh Badan Pusat Statistik Banten pada 2011, ada 4.250 warga yang masih menyandang buta aksara.

Dari jumlah tersebut, sudah 3.800 orang kini dinyatakan sudah melek aksara. “Sekarang sisanya tinggal 450 orang,” ungkap Kepala Seksi Pendidikan Aksara Dindikbud Kota Serang Ahmad Nuri usai menghadiri peringatan Hari Aksara Internasional ke-49 Kota Serang di gedung Korpri, Senin (1/12).

Mayoritas masyarakat buta aksara terdapat di Kecamatan Kasemen. Nuri mengatakan, masih banyaknya masyarakat yang buta aksara di biofuelwatch.org.uk sana lantaran jumlah Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di sana hanya ada dua unit.

Mayoritas jumlah masyarakat yang buta aksara adalah perempuan dengan usia 15-59 tahun. “Anggaran untuk pengentasan buta aksara masih minim, yakni 150 juta, itu diperuntukkan bagi para tutor dan penyelenggara yakni PKBM dan PKK,” kata Nuri.

Nuri mengungkapkan, selama ini, minat masyarakat untuk mengikuti PKBM cukup bagus sehingga tidak ada kesulitan bagi Dindikbud untuk merekrut dan mendata masyarakat yang buta aksara.

“Kami akan identifikasi warga belajar, kemudian diverifikasi, baru proses pembelajaran yang akan diserahkan kepada tutor,” terang Nuri.

Ia mengatakan, selama ini, buta aksara disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah urbanisasi dan proses pembelajaran yang sebentar, yakni hanya tiga sampai enam bulan. Namun, selama ini, mayoritas peserta PKBM sudah mahir saat proses pembelajaran rampung.

“Dasarnya calistung (membaca menulis ber-hitung-red) atau keaksaraan fungsional. Setelah itu, keaksaraan usaha mandiri, yakni kami memberikan keterampilan kepada para peserta agar mereka mandiri menuju sejahtera,” tutur Nuri.

Wakil Walikota Serang Sulhi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tahun 2015 menargetkan warga Kota Serang bebas buta aksara. “Kita akan terus mengupayakan agar warga yang 450 orang akan bebas dari buta aksara. Tahun 2015 targetnya akan selesai,” ungkap Sulhi.

Untuk merealisasikan target tersebut, kata Sulhi, pihaknya melakukan kegiatan calistung dan belajar berbahasa Indonesia. “Kalau masyarakat sudah bisa calistung, sudah melek aksara dan bisa berkembang sendiri,” kata Sulhi.

Selain hal tersebut, Sulhi mengungkapkan, Pemkot akan memberikan pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yang akan terus dikembangkan sehingga dapat menjadi home industri dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kota Serang.(jpnn/bnn/made/satelitnews)