Puspem Tigaraksa Amburadul, Diterjang Badai 30 Menit
TIGARAKSA,SNOL Badai besar selama tiga puluh menit menghantam kawasan pusat pemerintahan (Puspem) Kabupaten Tangerang di ahsvet.com Tigaraksa.
Jeritan, tangisan dan suara adzan dari para pegawai negeri sipil di lingkup Pemkab Tangerang saling bersahutan saat badai yang membuat plafon, tembok dan atap di sejumlah kantor amburadul datang menerjang, Senin (24/11) siang.
Badai ekstrem itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wib dengan diawali datangnya hujan gerimis. Dalam waktu beberapa menit, gerimis berubah menjadi hujan deras disertai angin kencang.
Para pegawai di perkantoran yang sedang rapat, pengunjung perkantoran dan pedagang kantin di depan kantor Bupati dan Gedung DPRD menjadi panik. Angin dan air menerjang perabotan di dalam kantin dan menerbangkan asbes hingga mengenai mobil pengunjung.
Semua orang panik dan mencari perlindungan dari balik tembok dan benda lainnya yang terlihat kokoh. Suasana mencekam ini berlangsung cukup lama hingga terdengar barang pecah belah berjatuhan.
Di kantin DPRD, seorang ibu terlihat menjerit ketakutan dan http://joyfulpaws.com/generic-cialis-effective menangis. Bahkan ada seorang pegawai Pemda bersembunyi di balik meja mengumandangkan adzan. Sekitar pukul 13.43 Wib badai mulai reda dan menyisakan barang-barang yang berserakan serta sejumlah pohon tumbang yang menimpa mobil dibawahnya.
“Banyak piring dan mangkok yang pecah. Anginnya kencang banget jadi semua pada terbang. Helm pengunjung juga sampai ada yang masuk got. Sama asbes kantin persis diatas warung saya terbang, ini hujan paling parah dari sebelum-sebelumnya,”kata Lisa, salah satu pedagang warung di kantin DPRD kepada wartawan seraya merapikan barang-barangnya.
Kepanikan juga terjadi di kantor Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Kabupaten Tangerang. Saat pegawai tengah asyik bekerja, plafon di empat ruangan ambrol. Beruntung seluruh pegawai berhasil menyelamatkan diri dan tidak terluka.
“Pas lagi kerja, hujan terlihat dari jendela deras banget. Tiba-tiba dari plafon terdengar suara kretek-kretek, saya takut langsung keluar sama pegawai lainnya. Tidak lama langsung bruk, ambol tuh plafonnya,”kata staf keuangan BPMD Iin.
Pantauan Satelit News, empat ruangan yang rusak yakni ruangan kepala BPMD, ruangan Kasubag Keuangan, ruangan staf keuangan dan ruangan bagian umum.
“Meski sudah reda, saya masih agak takut masuk, trauma gitu. Lihat tuh hancurnya, parah,”imbuhnya.
Kerusakan akibat badai juga terjadi di Gedung Usaha Daerah Kabupaten Tangerang. Atap dan plafon empat ruangan yakni gudang karcis retribusi, ruang sekretariat seni budaya, kantor Disporbudpar dan ruang KONI remuk diterjang angin kencang.
Badai juga membuat ruang rapat paripurna gedung DPRD Kabupaten Tangerang bocor, saat rapat paripurna dalam rangka persetujuan bersama antara DPRD dan Pemda terhadap rancangan peraturan daerah tentang anggaran pendapatan dan we recommend belanja daerah Kabupaten Tangerang tahun 2015.
“Bocor, tapi tidak sampai menghambat jalannya rapat paripurna. Selain itu, suara bising hujan juga menganggu pendengaran,”ungkap Wakil Ketua DPRD Nazil Fikri.
Selain itu kerusakan juga terjadi di plafon kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Kantor Bupati Tangerang dan atap kantor BLHD yang bocor.
Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Tangerang, Taufik Emil mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan seluruh bangunan yang rusak akibat diterjang badai tersebut.
“Masih kami periksa mana saja yang rusak dan kerugiannya berapa. Nanti hasil pemeriksaan akan kami sampaikan ke Bupati Tangerang dan Sekda untuk bisa diberikan bantuan perbaikan melalui dana darurat di BPKAD,”tukasnya.
Taufik mengaku, kerusakan paling parah terjadi di kantor Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) dan kantor BPMD.
“Sementara untuk ruang paripurna hanya mengalami kebocoran kecil. Sama halnya dengan kantor BLHD, kebocoran terjadi karena masalah pada kanopinya. Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki, sehingga tidak menganggu kinerja pegawai nantinya,”pungkasnya.(aditya/mg26/gatot/satelitnews)