Warga Talaga Hirup Udara Limbah Berbau

f-air di saluran pembuangan PT FNP berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau busuk menyengat hidung warga Talaga Kocok-HARSOsatelitnews

CIKUPA,SNOL Masalah pembuangan limbah membuat resah warga Kampung Talaga Kocok RT 03 dan RT 04 RW 03 Desa Talaga Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang.

Mereka merasakan dampak negatif limbah milik PT FNP, pabrik yang memproduksi berbagai jenis minuman ringan dengan merek terkenal.

Suhaemi (50), kepala RW 03 Desa Talaga menyatakan pencemaran terjadi selama satu bulan terakhir. Awalnya PT FNP meminta izin kepada warga untuk membuat saluran selebar satu meter yang melintasi kampungnya dengan tujuan pusat pembuangan limbah yang juga ada di sekitar desa Talaga.

Setelah saluran dibuat, pabrik selanjutnya mulai mengalirkan limbahnya melewati kampung Talaga Kocok. Rata-rata pembuangan limbah dilakukan pada malam hari.

Limbah cair yang dibuang memicu persoalan lingkungan serius di kalangan warga sekitar karena berwarna hitam pekat dan aiesep.org berbau busuk. Menurut Suhaemi, pada pagi dan sore hari warga kesulitan bernafas karena harus menghirup bau busuk limbah cair yang warnanya selalu berubah-ubah itu.

Selain itu, warga Kampung Talaga juga curiga limbah tersebut telah mencemari air sumur. Air sumur milik warga kini telah berubah warna menjadi keruh dan berbau seperti sampah. Jika digunakan mandi, maka badan terasa gatal-gatal.

“Warga Talaga Kocok sudah sangat terganggu dengan bau yang busuk limbah dan udara yang menyesakkan dada. Kami minta pihak perusahaan meninjau keadaan limbahnya dan berharap pemerintah untuk mengatasi masalah limbah ini,”ujarnya saat ditemui di lokasi saluran limbah, kemarin siang.

Madro’i, tokoh masyarakat Kampung Talaga Kocok menjelaskan warga sudah melakukan komplain kepada pihak perusahaan terkait limbah tersebut. Tapi pihak perusahaan terkesan acuh karena tidak menemui perwakilan warga sekitar.

“Saya berharap ada perhatian dari pemerintah atas aliran limbah di sini dan berharap agar aliran sungai sini segera diatasi. Kalau perlu saluran ini ditutup jangan sampai lewat aliran galian sungai ini,”ujarnya.

Suryadi, Ketua RT 03 RW 03 Desa Talaga Kecamatan Cikupa menambahkan warganya yang menyampaikan keluhannya mengenai limbah pabrik tersebut. Apalagi, pabrik tersebut juga tidak memberi kontribusi positif bagi warga sekitar. Tak ada warga Kampung Talaga Kocok yang direkrut menjadi tenaga kerja.

“Saya berharap warga bersabar mengatasi masalah limbah ini dan berharap adanya tindakan dari pemerintah tentang masalah limbah tersebut,”tandasnya. (mg26/gatot/satelitnews)