Menteri Desa Jajal Jembatan Rusak di Lebak
LEBAK,SNOL Virus blusukan ala Presiden Joko Widodo menyebar ke anggota kabinetnya. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan click here Transmigrasi, Marwan Jafar blusukan ke Kabupaten Lebak.
Kunjungan kerja itu merupakan yang pertama sejak Marwan dilantik oleh presiden. Marwan sempat meninjau sebuah jembatan gantung di Dusun Rancagede Desa Jayasari Kecamatan Cimarga.
“Bagaimana kabarnya, ini jembatannya rusak, ya?” sapa Marwan kepada warga di lokasi.
Diantar beberapa pejabat dan warga setempat, Marwan mencoba berjalan di atas jembatan reot tersebut. Warga yang berkerumun di sekitar jembatan serentak meminta menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu memperbaiki jembatan.
Menurut warga, jembatan bernama Ciujung itu belum pernah mengalami perbaikan sama sekali semenjak dibangun tahun 1989 silam. Mendengar permintaan warga, Marwan berjanji akan mengusahakan perbaikan. “Ya nanti kita perbaiki,” ujarnya sambil menyalami warga.
Sekretaris Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak Paryono mengatakan, di wilayahnya terdapat banyak jembatan gantung. Pasalnya, kabupaten terluas di Banten itu dilintasi beberapa sungai besar.
Sayangnya, lanjut Paryono, dari ratusan jembatan yang ada di Lebak, 360 diantaranya dalam keadaan rusak. Ia berharap pemerintah pusat dapat memberi bantuan dengan membangun jembatan permanen.
“Itu tadi kami sudah laporkan ke Pak Menteri. Kami harap bantuan dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Pemkab Lebak sendiri mengaku kewalahan membangun jembatan-jembatan tersebut. Dari sekitar 489 jembatan gantung di wilayah Kabupaten Lebak, sebagian besar diantaranya dalam keadaan rusak. Faktor penyebab kerusakan tersebut karena usia dan bencana alam, seperti tanah longsor, puting-beliung dan banjir.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya tak menampik banyaknya jembatan gantung di wilayah Kabupaten Lebak yang rusak, baik permanen maupun non permanen. Pihaknya tidak bisa memperbaiki secara total jembatan tersebut karena keterbatasan anggaran.
“Paling kita perbaiki sebanyak 12 unit jembatan gantung pertahunnya dengan biaya per-unit masing-masing Rp 20 juta,” kata Iti, belum lama ini.
Setidaknya, Pemkab Lebak harus memiliki anggaran sekitar Rp1,5 triliun jika ingin jembatan gantung tersebut semuanya diperbaiki dan dipermanenkan. (dil/jpnn/ahmadi/jarkasih/satelitnews)