Ubah Rute, Lippo Didemo Ratusan Sopir Angkot
TANGERANG,SNOL Kawasan Lippo Karawaci Kabupaten Tangerang macet parah, Kamis (25/9) pagi hingga sore.
Kemacetan disebabkan demonstrasi 200 sopir angkutan umum R07 jurusan Binong-Malabar dan R19 jurusan Gading Serpong-Perum menolak perubahan rute di kawasan tersebut yang dilakukan pengelola Lippo Karawaci.
Demonstrasi para sopir angkutan berlangsung sejak pukul 07.00 wib hingga 15.30 wib. Mereka berkumpul di pertigaan Lippo, di dekat McD, dan melakukan aksi mogok beroperasi. Sopir-sopir itu melakukan sweeping kepada teman-temannya yang sedang menarik penumpang. Para penumpang yang naik angkutan tersebut harus kecewa karena diturunkan paksa oleh para sopir.
Dalam aksinya, ratusan sopir angkot juga memarkirkan mobil angkotnya di sepanjang pinggiran jalan Raya Siloam hingga menyebabkan kemacetan panjang dari arah Binong menuju Supermall Karawaci.
Antrean kendaraan mengular sepanjang 2 kilometer dari Kantor Pajak Pratama Tigaraksa hingga pertigaan Harapan Kita. Begitu juga dengan arah sebaliknya, antrean kendaraan mengular dari Supermal Karawaci hingga Hotel Aryaduta. Macet juga terjadi di sekitar pertigaan Islamic Village hingga akses menuju Gading Serpong melalui Kelapa Dua.
Ratusan sopir angkutan yang menggelar aksi di tengah jalan itu menolak perubahan rute angkutan yang telah diterapkan selama satu bulan terakhir. Rute baru membuat angkot trayek R19, R03 Lippo-Annisa, dan R07 saling bersinggungan.
Jalur angkutan yang sebelumnya langsung belok ke arah Harapan Kita kini dibuat lurus sampai ke pertigaan kantor pajak. Menurut mereka, rute baru ini justru membuat trayek angkutan saling bertabrakan sehingga merugikan mereka.
“Sejak ada perubahan rute, boro-boro kami bisa untung. Untuk bayar setoran aja susah. Kita setoran Rp50 ribu untuk setengah hari. Tapi pendapatan kita hanya Rp20 ribu sampai Rp30 ribu saja. Kadang kalau kita lanjutin malah lebih parah nomboknya, jadi lebih baik kita pilih tidak melanjutkan dan menombok setoran,” jelas Raja, salah seorang sopir R07 yang mengikuti demonstrasi.
Dia mengatakan penutupan akses jalan tersebut sudah terjadi sekitar dua bulan yang lalu. Menurutnya, dia bersama teman-temannya pernah me-minta agar akses dibuka kembali tetapi tidak ditanggapi. Kemarin, para sopir melakukan aksi lanjutan agar pihak Lippo bisa membuka akses jalan tersebut.
“
Ini aksi kita yang kedua, tapi yang pertama jumlahnya sedikit sehingga tidak mendapat tanggapan. Sekarang aksi yang kedua mudah-mudahan dapat ditanggapi,” katanya.
Dia hanya berharap akses tersebut bisa dibuka lagi, para sopir bisa aktfitas seperti biasanya. Dan untuk pemerintah, dia berharap bisa memperhatikan masyarakat kecil yang terkena efek perubahan rute tersebut.
Aksi demonstrasi itu baru berakhir sekira pukul 15.30 sore. Unjukrasa bubar setelah pembatas jalan yang menghalangi arus lalu lintas dari Lippo menuju Harapan Kita dibongkar.
Di lain pihak, Head of Corporate Communication Lippo Karawaci, Danang Kemayan Jati mengatakan perusahaannya telah melakukan kajian mendetail terkait perubahan akses jalan dikawasannya, termasuk penutupan akses dari belakang Supermal Karawaci menuju kawasan Harapan Kita, Perumnas, Tangerang. Perubahan dan penutupan akses berutujuan menanggulangi problem kemacetan di kawasan tersebut.
Menurut Danang hasil rekayasa lalu lintas berjalan cukup bagus karena problem kemacetan berhasil ditanggulangi.
“Dalam sehari, ada sekitar seratus lima puluh ribu orang dan kendaraan yang berkutat di kawasan Lippo. Kondisi itu tak urung memicu kemacetan. Makanya kami lakukan kajian yang berlanjut kepada pengalihan dan penutupan akses. Dan, hasilnya cukup berhasil,” ujar Danang seperti dilansir situs kabar6.com, kemarin malam.
Danang menambahkan, perubahan akses dilakukan Lippo di atas lahan milik sendiri (Lippo Karawaci), dan berada di titik yang berstatus sebagai Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL). Dia menilai demonstrasi sopir angkutan umum salah sasaran.
“Saat demo tadi para sopir mengeluhkan penghasilan mereka berkurang. Itu bukan karena pengalihan dan penutupan akses, tapi lebih kepada tumpang tindih trayek. Harusnya, persoalan ini disampaikan kepada Organda dan Dishub,” ujar Danang. Guna mencari solusi atas keluhan para sopir yang berbuntut aksi demo hingga memblokir ruas jalan dikawasan Lippo, maka dalam waktu dekat pihaknya bersama pihak terkait, seperti Organda, Dishub dan canangoknil.com polisi akan duduk bersama.
“Kita akan cari solusi atas persoalan ini dengan duduk bersama pihak terkait. Dan, terkait pagar beton yang dibuka hari ini, itu dilakukan demi mengurai kemacetan akibat aksi demo. Besok akan kita tutup kembali,” ujar Danang. (uis/mg26/gatot/satelitnews)