Bupati Zaki: Jangan Sampai Ada yang Kelaparan

f-Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menerabas banjir setinggi lutut di Desa Pasir Ampo, Kresek, kemarin-harso SATELITNEWS

CURUG,SNOL Jumlah pengungsi banjir di Kabupaten Tangerang terus bertambah. Hingga keempat (12/2), banjir sudah merendam 22 kecamatan sehingga memaksa 84.832 jiwa atau 21.208 kepala keluarga mengungsi.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyaksikan sendiri banjir di sejumlah kecamatan, Kamis (12/2). Dia memantau perkembangan penanganan banjir di Desa Buni Ayu Kecamatan Sukamulya.

Di desa itu, Zaki menyerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga setempat. Selanjutnya, politisi asal partai berlambang pohon beringin itu bergeser ke Desa Pasir Ampo Kecamatan Kresek. Dia kemudian meminta camat dan http://bootroom.com/buy-viagra-ups lurah lebih aktif lagi dalam menangani pengungsi banjir.

“Daerah Sukamulya dan Kresek memang langganan banjir karena jebolnya tanggul di Sungai Cidurian. Saya meminta para camat dan lurah aktif melihat perkembangan warganya di masa banjir. Jika butuh logistik, koordinasikan dengan Dinas Penanggulangan Bencana Daerah. Jangan sampai ada yang kelaparan,”ungkap Zaki seusai melihat lokasi banjir di Kresek.

Sebelum melihat lokasi banjir, Zaki telah mendatangi gudang logistik bencana alam di just try! kantor Dinas Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang di jalan raya Curug, Desa Kadu Kecamatan Curug. Menurut perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, curah hujan masih tinggi dalam dua pekan mendatang.

“Stok harus disiapkan dalam dua pekan sehingga ketika korban membutuhkan bantuan, kita siap mendistribusikan kepada korban banjir,”ujar Zaki kepada Kepala Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (DPBD) Kabupaten Tangerang Teteng Jumara dan puluhan personilnya.

Teteng Jumara menjelaskan banjir sudah melanda 22 kecamatan dan memaksa .832 jiwa atau 21.208 kepala keluarga mengungsi. Pihaknya sudah menyiapkan kebutuhan logistik untuk pengungsi hingga satu pekan ke depan.

Hingga kemarin, DPBD sudah mendistribusikan 90 ton beras dan sejumlah logistik lain seperti mie instan, susu, selimut dan perlengkapan lainnya kepada korban banjir. DPBD Kabupaten Tangerang sudah mendistribusikan 15 unit perahu karet ke sejumlah kecamatan seperti Kresek, Kronjo, Pakuhaji, Mauk, Pasar Kemis, Rajeg dan http://truetalkradio.com/buy-cheap-levitra-online Kronjo.

“Hanya beras yang sudah habis dan kita sudah minta ke Bulog 50 ton. Sekarang sudah dikirim dan dalam perjalanan,” ujar Teteng.

Selain itu, kata Teteng, personel di lapangan pun telah disiapkan 24 jam nonstop. “Bagi masyarakat ataupun pihak swasta yang akan memberikan bantuan kepada korban banjir, silakan ke posko maupun ke Kantor BPBD,” tukasnya.
Sementara itu, para pengungsi banjir mulai diserang penyakit gatal-gatal, batuk, pilek hingga infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Seperti terlihat di pos pengungsian warga Perumahan Nuansa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang. Pengungsi anak – anak dan lanjut usia terserang penyakit batuk, flu, dan gatal-gatal. Mereka selanjutnya mengeluhkan bantuan pengobatan yang dirasa kurang.

“Warga sudah mulai terjangkit penyakit, rata-rata sakitnya batuk, flu dan gatal-gatal, yang mayoritas anak-anak dan orang tua” ujar Yudhi, salah satu warga Perumahan Nuansa Mekarsari yang juga Ketua Rw 06 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg.

Menanggapi keluhan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menyatakan pihaknya sudah mengirimkan bantuan pengobatan. Termasuk mendirikan posko pengobatan di Perumahan Nuansa Mekarsari.

Secara keseluruhan, Dinkes sudah membangun 41 posko kesehatan banjir di 58 desa yang terendam air. Posko dibangun untuk memberikan bantuan pengobatan serta mengantisipasi bertambahnya korban yang terjangkit flu, batuk dan lain. Sementara itu jumlah korban yang terjangkit penyakit tersebut masih dalam tahap penghitungan.

“Mudah-mudahan tidak terlalu banyak korban yang jatuh sakit. Sejauh ini kita sudah bangun posko-posko darurat di tiap daerah yang terendam banjir. Jumlahnya 41 posko dan hampir setiap hari kita kirimkan bantuan pengobatan,” tukas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaeni.(mg26/mg27/gatot/satelitnews)