Rano: Dari Penampilan, Jokowi Tak Cocok Jadi Presiden
SERANG, SNOL—Para pendukung calon presiden Jokowi yang tergabung dalam Pro Jokowi atau Projo Banten mendeklarasikan Rumah Jokowi yang berlokasi di Desa Cidadap, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang. Rumah ini dideklarasikan oleh Rano Karno, selaku kader PDI-P.
“Kalau dilihat dari penampilannya, Jokowi ini enggak cocok jadi presiden, kan badannya juga kerempeng. Tapi memang kinerjanya dia yang kelihatan. Malah dia itu kadang enggak berkantor di kantornya, tapi berkantor di warung, di kecamatan, di Walikota,” kata Rano saat memberikan sambutan Minggu (11/5).
Ketika ditanya apakah peresmian Projo ini merupakan salah satu bentuk kampanye Jokowi, Rano menyanggahnya. “Memang belum kampanye, tapi kan persiapannya harus dari jauh-jauh hari. Biar siap semuanya,” tutur Rano.
Menurut ketua DPD Projo Banten, MH. Ara, rumah Jokowi selalu terbuka untuk masyarakat Banten menyampaikan keluh kesahnya. “Nanti biar kita sampaikan ke Pak Rano,” katanya usai meresmikan rumah Jokowi.
Ketua DPD PDI-P Banten, Ribka Tjiptaning, mengaku telah terjadi kampanye hitam oleh orang-orang yang merasa takut jika Jokowi menjadi Presiden. Kampanye hitam ini dilakukan dengan menyebarkan SMS bahwa Jokowi melupakan perjanjian Batu Tulis. “Jokowi didukung oleh berbagai macam elemen. Jokowi memang presiden keinginan rakyat. Kalau ada ketakutan yang macem-macem, seperti Batu Tulis diangkat-angkat, itu cuma karena masalah kepedean saja itu. Karena jika Jokowi jadi presiden, maka yang ketakutan itu kaum kapitalis,” kata Ribka.
Pernyataan Ribka ini seperti menyindir bahwa yang takut adalah pihak Gerindra yang selalu mengkritik komitmen dari pihak PDI-P terkait perjanjian Batu Tulis. “Pemimpin itu harus punya dua kriteria, pertama pemimpin harus bebas dari masa lalunya agar bisa memimpin. Kedua, pemimpin penggerak, yaitu pemimpin yang bisa menggerakkan rakyatnya. Founding father kita bisa menggerakkan semua potensi Indonesia,” kata MH. Ara lagi. (mg11/made)