Kepsek SMKN 1 Pandeglang Diperiksa 7 Jam
Tragedi Maut di the best place Tanjakan Bangangah
PANDEGLANG,SNOL Gundah gulana dan http://avteq.net/100-mg-viagra rasa cemas sepertinya masih menghantui para pengelola dan guru SMKN 1 Pandeglang. Selasa (11/2) malam lalu, Satlantas Polres Pandeglang memeriksa Ahmad Wihya Dipyana, kepala sekolah tersebut.
Pemeriksaan terkait tragedi kecelakaan lalulintas yang menewaskan sejumlah anggota pramuka sekolah itu di Jalan Raya MenggerCaringin, tanjakan Bangangah, Kampung Lebak Situ Desa Banjarwangi Kecamatan Pulosari, Jum’at (7/2) lalu.
Ahmad diperiksa sekitar tujuh jam sebagai saksi mulai pukul 20.00–02.00 WIB dini hari. Seharusnya, Ahmad menjalani pemeriksaan sekitar pukul 09.00 WIB sebagaimana tertera dalam surat panggilannya, namun yang bersangkutan ternyata baru datang pada malam hari.
Kanit Laka Satlantas Polres Pandeglang Ipda Tulus, membenarkan jika pihaknya meminta keterangan terhadap Kepsek. Pertanyaan yang dilontarkan seputar proses perizinan dan kegiatan kepramukaan yang selama ini berjalan di sekolah yang dipimpinnya.
“Dia (Kepsek Ahmad Wihya, red) datang seorang diri. Kami ingin kasus ini segera tuntas. Akhirnya kami periksa Kepsek malam itu sampai tengah malam,” kata Tulus, Rabu (12/2).
Hasil pemeriksaan terhadap Kepsek dan sejumlah guru serta siswa, akan diteliti lebih lanjut. “Pemeriksaan tidak berhenti sampai di Kepsek. Artinya, masih ada kemungkinan pemeriksaan pihak lain, termasuk siswa dan orang tua siswa yang anaknya mengikuti kegiatan pramuka tersebut.
Dengan diperiksanya Kepsek Ahmad Wihya, berarti pihak kepolisian sudah memeriksa 4 orang guru dan 4 orang siswa, dalam pengusutan kasus kecelakaan tersebut. “Kami juga melakukan penyelidikan lain, termasuk barang bukti di lokasi kejadian,” tambahnya.
Sebelumnya, tiga orang guru diantaranya, wakil kepala sekolah bidang kemahasiswaan SMKN 1 M Juanda, Pembina pramuka putra Solahudin dan Pembina pramuka putri Rena Eka Setiawaty, serta 3 orang siswa, antara lain Alfi, Iim dan link for you Irfan, sudah diperiksa anggota Satlantas Polres Pandeglang.
Kasat Lantas Polres Pandeglang AKP Ari Satmoko, belum bisa memastikan kapan pemeriksaan atau pemanggilan guru dan siswa SMKN 1 Pandeglang itu berakhir. Jika data dan keterangan dianggap cukup, pihaknya berjanji akan menggelar jumpa pers.
Sekedar informasi, dari 32 korban kecelakaan yang dirawat, 5 orang diantaranya sudah diperbolehkan pulang. Sisanya yang masih dirawat di ruang bedah dan VIP sekitar 27 orang. “Korban yang sudah pulang diantaranya Dea Nurul, Mutia Sri Rahayu dan beberapa pasien lainnya,” ujar Susi Badrayanti, Direktur RSUD Berkah-Pandeglang. (mardiana/jarkasih/satelitnews)