Kurikulum 2013 Menuntut Guru Untuk Profesional

LEBAK,SNOL— Penerapan kurikulum tahun 2013 menuntut tenaga pendidik (guru) untuk lebih profesional dan congbetham.org meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Selain menilai prestasi siswa dalam bidang akademik, guru juga diwajibkan memperhatikan siswa dari aspek kepribadian, moral, kecerdasan emosional dan lain-lain.

“Kami berharap penerapan kurikulum 2013 mutu tenaga pendidik menjadi lebih baik,” ujar Hadi Nugraha, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, Rabu (18/6).

Menurutnya, penerapan kurikulum tersebut menghantarkan proses penilaian guru terhadap siswa dilihat dari jiwa kreatif, inovatif, produktif dan afektif. Ketika siswa tersebut mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Pada dasarnya, penerapan kurikulum ini berbeda dengan pola Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP).

Perbedaan itu karena guru harus mengubah pola mengajar dari sebelumnya sebagai pemberi tahu kepada peserta didik. Namun, saat ini peserta didik yang harus mencari tahu dalam menerima pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut profesional dengan memiliki sikap kreatif, inovatif, produktif dan apektif. “Kami yakin penerapan kurikulum 2013 bisa mendorong peserta didik lebih berkualitas dan berkarakter,” katanya.

Untuk melaksanakan kurikulum 2013, Hadi mengatakan, secara bertahap para tenaga guru mengikuti pelatihan maupun workshop untuk mengetahui pedoman kurikulum tersebut. Jumlah guru yang mengikuti pelatihan sebanyak 1.600 orang dengan dibagi di 38 klaster di Kabupaten Lebak. Mereka mengikuti pelatihan kurikulum baru itu antara lain tentang konten, stuktur kurikulum, strategi, evaluasi, interaksi dan pembelajaran. “Semua tenaga instuktur pelatihan itu dari LPMP Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP-red) dari Kemendibud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-red),” tandasnya.

Sementara itu, sejumlah Kepala SLTA Negeri di Kabupaten Lebak menyambut positif penerapan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014-2015. Kepala SMKN 2 Rangkasbitung, Mukmin mengaku sudah mewajibkan semua guru di visit web site setiap sekolah untuk mengikuti pelatihan kurikulum. “Guru harus memiliki sikap kreatif, inovatif, produktif dan apektif,” pungkasnya. (ahmadi/aditya)