Militan Taliban Serang Penjara
Bebaskan 250 Napi, Juga Tokoh Militan
PESHAWAR,SNOL Aparat keamanan Pakistan kembali dibuat repot oleh militan Taliban. Sebuah serangan besar-besaran di penjara Kota Dera Ismail Khan, barat daya Pakistan, berhasil membebaskan hampir 250 narapidana. Sejumlah tokoh militan garis keras juga ikut melarikan diri dalam serangan yang menewaskan 13 orang tersebut.
Sekitar 70 militan Taliban yang bersenjata senapan, mortir, peluncur granat, dan bom menyerbu penjara di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Kontak senjata dengan penjaga penjara berlangsung tiga jam sebelum ratusan napi berhasil dibebaskan.
Mereka bisa dengan mudah menyergap polisi yang sedang bertugas di penjara. Peristiwa itu terjadi hanya berselang beberapa jam sebelum otoritas setempat mulai menyelenggarakan pemilu presiden untuk menggantikan Asif Ali Zardari.
Untuk diketahui, Partai Zardari kalah dalam pemilu pada Mei dan memboikot pemilu presiden kemarin (30/7). Pemboikotan tersebut menghasilkan kemenangan Mamnoon Hussain, sekutu dekat Perdana Menteri Nawaz Sharif.
Sedikitnya 248 tahanan melarikan diri. Enam di antaranya berhasil ditangkap kembali. Selain itu, lima napi perempuan dan seorang polwan dibawa kabur Taliban. Mushtaq Jadoon, pejabat senior provinsi, kepada ARY televisi menyebutkan, 30 orang di antara mereka yang kabur adalah militan garis keras.
Penjara pusat di Dera Ismail Khan bisa menampung hingga 5.000 napi. Sekitar 300 orang di antaranya dipenjara terkait dengan kasus penyerangan terhadap aparat keamanan dan konflik sektarian. Namun, jumlah napi di lokasi saat serangan yang terjadi Senin malam (29/7) dan berakhir dini hari kemarin itu (30/7) tidak pasti.
Kota Dera Ismail Khan di Provinsi Khyber Pakhtinkhwa berada di wilayah semiotonom dekat perbatasan Afghanistan. Yakni, tempat Taliban mengadakan perlawanan yang terkait dengan jaringan Al Qaeda secara sangat aktif.
Penjara tersebut dibobol setelah lebih dari seribu napi dan sebagian besar kriminal biasa kabur dari sebuah lapas di Benghazi, Libya, pasca kerusuhan Sabtu (27/7). Pekan lalu militan juga menyerang dua penjara di Iraq dan membebaskan 500 napi. Militan yang bersenjata bom, mortir, dan senapan itu menyerang hingga menewaskan 40 orang di utara serta barat Baghdad.
Pakistan Taliban, yang memimpin pemberontakan domestik sejak 2007, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. “Sekitar 150 Taliban, termasuk 60 pelaku bom bunuh diri, menyerang penjara pusat dan membebaskan sekitar 300 orang,” jelas Juru Bicara Taliban Shahidullah Shahid kepada AFP melalui telepon.
Serangan oleh kelompok bersenjata terlatih, yang menyamar dengan mengenakan seragam polisi tersebut, semakin meningkatkan kekhawatiran mengenai kemampuan Taliban beroperasi tanpa pernah tersentuh hukum di sebagian wilayah negara bersenjata nuklir itu. (AFP/BBC/c14/cak/jpnn)