Apple Tertolong Penjualan iPhone
NEW YORK,SNOL Rekor baru dibukukan Apple setelah berhasil menjual 31,2 juta iPhone pada kuartal ketiga tahun ini. Penjualan ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang tercatat hanya 26 juta unit.
Meski demikian, keuntungan tahunan Apple masih turun 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan margin keuntungan menyusut dari 42,8 persen pada 2012 menjadi 36,98 persen. Namun saham Apple naik sekitar lima persen setelah perusahaan pembuat komputer dan telepon pintar ini meraup keuntungan di kuartal ketiga ini. Pasalnya, keuntungan Apple di luar perkiraan itu karena terdongkrak penjualan iPhone.
Laman New York Times menyebutkan, harga rata-rata penjualan iPhone juga lebih rendah USD 581 atau sekitar Rp 5,8 juta dibandingkan USD 608 atau Rp 6 jutaan setahun yang lalu. Perusahaan yang didirikan mendiang Steve Jobs itu juga berhasil meraih pendapatan USD 35,3 miliar, atau sedikit lebih baik dari pendapatan tahun lalu yang membukukan USD 35 miliar. “Penjualan iPhone membantu mengatasi perlambatan pertumbuhan Apple,” kata Shannon Cross dari Cross Research.
Sedangkan penghambat pertumbuhan Apple adalah peningkatan popularitas pesaingnya, -terutama Samsung- yang kini menjadi pembuat piranti bergerak terbesar di dunia. Pesaing lainnya adalah pembuat telepon pintar murah di Tiongkok.
Ke depan, Apple bakal mendapat tantangan sengit menghadapi persaingan di luar AS. Apalagi, penjualannya di pasar luar Amerika selama ini telah tertinggal. Di Tiongkok, penjualan perangkat Apple turun empat persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Sedangkan di Hong Kong, penjualan Apple turun sekitar 20 persen.
“Hong Kong merupakan surga belanja internasional. Kami melihat beberapa penurunan dramatis di sana. Ini tidak benar-benar jelas persis mengapa itu terjadi, ” kata Timothy D Cook, CEO Apple.
Mendapatkan pijakan di pasar luar negeri menjadi semakin penting bagi Apple. Pertumbuhannya telah melambat dalam kuartal terakhir sebagai akibat kejenuhan di Amerika Serikat dan beberapa pasar teratas Eropa. (esy/jpnn)