PAN Harap Atut-Rano Saling Kerjasama
JAKARTA,SNOL Partai Amanat Nasional (PAN) angkat bicara mengenai kabar perpecahan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan Wakil Gubernur Banten Rano Karno. Sebagai salah satu partai pengusung, mereka berharap Atut-Rano dapat saling bekerjasama dan tetap kompak.
“Sebagai pemimpin masyarakat Banten sebaiknya kompak, harmonis, saling mengisi, membagi kewenangan atau otoritas didasari oleh semangat membangun clean government dan meningkatkan pelayanan publik (public services),” ujar Wakil Ketua Fraksi PAN Viva Yoga Mauladi di Jakarta, Rabu (24/7).
Selain itu lanjut dia, PAN berharap Atut dan Rano dapat memberikan teladan kepemimpinan yang baik. “Tidak elok apabila rebutan kewenangan,” ucap Viva.
Meski begitu anggota Komisi IV itu menyatakan, PAN tidak akan mencampuri persoalan pembagian kerja dan kewenangan sebagai gubernur dan wakil gubernur. Alasannya, hal itu sudah diatur di dalam peraturan perundang-undangan dan kesepakatan keduanya.
Kabar ketidakharmonisan hubungan Atut dan Rano dibeber Politikus PDI Perjuangan Dedi Gumelar. Kata Dedi, Rano yang merupakan rekan separtainya pernah mengajaknya berbicara. Saat itu, Rano berkata sempat berpikir untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur Banten.
Mendengar niatan Rano, pria yang akrab disapa Miing itu menyarankan agar Rano tidak mundur dari jabatannya. Hal senada kata Miing, juga disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Saya dan Rano sempat ngobrol. Dia mengatakan sempat terlintas mau mundur. Saya bilang jangan. Bu Mega juga bilang tidak usah mundur,” ujar Miing.
Anggota Komisi X DPR itu menjelaskan, keinginan Rano mundur dari jabatannya karena merasa tidak mendapat porsi lebih sebagai wakil gubernur Banten. Selain itu lanjut Miing, akses media untuk Rano juga terbatas.
“Karena akses media buat dia saja sulit, media tidak mau memuat dia. Masa terkonfrontasi oleh kekuasaan. Dia tidak punya akses media,” ucapnya.
Meski begitu, Miing tidak tahu bagaimana hubungan antara Rano dengan Atut. Namun demikian ia menduga hubungan keduanya sudah tidak mesra lagi. “Artinya kalau terlintas keinginan mundur dari Rano berarti ada yang tidak nyaman,” ujarnya. (gil/jpnn)