JAKARTA,SNOL Indonesia Police Watch (IPW) memprediksi skenario pergantian Kapolri tahun ini akan mengulang kisah sukses Jenderal Timur Pradopo saat bertarung di bursa calon Kapolri.

Namun yang akan diuntungkan kali ini adalah Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno. Kapolda Metro Jaya itu menurut Presidium IPW, Neta S Pane, dengan cepat akan meraih bintang tiga untuk disiapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai penganti Timur.

Skenario menjadikan Putut sebagai Kapolri sudah tercium Neta S Pane dalam skema pergantian Wakapolri akhir bulan ini karena posisi itu akan diisi oleh jenderal bintang tiga senior.

“Sangat mustahil kalau jenderal bintang dua tiba-tiba naik jadi wakapolri. Nah, sekarang ini para jenderal bintang tiga senior mengikuti bursa calon Kapolri, kecuali Oegroseno,” jelas Neta di Bareskrim Polri, Rabu (24/7).

Dalam analisasnya Neta mengatakan dengan diangkatnya Komjen Pol Oegroseno dari Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) menjadi Wakapolri, maka posisinya akan ditempati oleh Irjen Pol Putut Eko Bayuseno.

“Ini setingan untuk calon Kapolri. Begitu Oegroseno naik, posisinya diisi oleh Putut untuk dapat bintang tiga. Otomatis dia (Putut) masuk bursa calon Kapolri,” urainya.

Skenario ini persis sama dengan yang dipakai Timur Pradopo saat bertarung di bursa calon Kapolri. Karena Timur juga Kapolda Metro Jaya sebelum menjabat Kapolri, sama dengan Putut saat ini. Kemudian Timur mendapat bintang tiga saat menjabat Kabaharkam Polri.

Tapi skenario ini bisa berubah karena ada calon lain untuk Kapolri, di antaranya Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian Komjen Pol Budi Gunawan, dan Kabareskrim Komjen Pol Sutarman dan Kepala BNN Komjen Pol Anang Iskandar.

“Tapi yang menarik adalah pertarungan tiga mantan ajudan presiden. Sutarman (ajudan Presiden Gus Dur) Budi Gunawan (ajudan Megawati) dan Putut (ajudan SBY). Ini menarik karena tiga mantan ajudan merebut posisi Kapolri. Dari tiga ini yang kuat adalah Budi dan Putut,” pungkasnya. (fat/jpnn)