Dua Buruh Terbaring Lemah, K3 PT Lautan Steel Dinilai Buruk
CIKUPA,SN— Dua dari tiga korban luka bakar yakni Ade Purnama Santoso (32) dan Tri Desianto (23) usai ledakan karbon di tungku pembakaran di PT Lautan Steel Indonesia (LSI) masih terbaring lemas di ruang isolasi RS Mulia Insani. Keduanya masih harus mendapatkan perawatan medis akibat luka bakar yang dideritayna.
Pantauan Satelit News, luka pada tubuh Ade cukup parah dengan luka bakar di tangan, kaki wajah dan punggung hingga muka dan telinga. Sedangkan Tri, mengalami luka bakar pada bagian kaki dan bagian anggota tubuh lainnya akibat terkena percikan ledakan tungku. Keduanya masih terbaring lemas di ruang isolasi di lantai II RS Mulia Insani, Kecamatan Cikupa. Sementara Maman sudah dibawa pulang keluarganya karena kondisinya mulai membaik.
Tri yang selamat dari ledakan tungku menuturkan, dia bersama dua temannya yakni Ade dan Maman bekerja pada shift II di PT LSI sekitar pukul 20.30 Wib. Saat itu Ade sedang bekerja di http://www.100krefresh.com/best-levitra-prices bagian tungku pembakaran. Tiba-tiba terjadi ledakan dari karbon di tungku tersebut.
“Maman jatuh lebih dulu, kemudian Ade yang mencoba lari terjatuh juga. Saya berupaya lari dari lokasi dengan kondisi baju saya terbakar, hingga akhirnya disiram oleh teman-teman saya,” kata Tri.
Tri yang belum genap setahun kerja di pabrik tersebut melihat posisi Maman tertimpa Ade dengan kondisi baju terbakar. Baju yang didobel dengan baju seragam pabrik dengan savety shoes dan sarung tangan serta helm tak mampu melindungi mereka dari api. “Kami memang tidak memakai baju anti api, karena tidak ada di perusahaan. Baru ada savety shoes, sarung tangan dan helm saja,” kata warga yang tinggal di Desa Telagasari, Kecamatan Balaraja ini.
Tidak lama ketiganya pun langsung dilarikan ke RS Mulia Insani untuk mendapatkan pertolongan medis. Ade tidak bisa berkata banyak soal kejadian yang menimpanya karena luka pada bibirnya yang ikut terbakar. Ibu Tri, Poniah berharap bisa mendapatkan bantuan dan perhatian penuh dari perusahaan, mengingat luka bakar yang diderita anaknya akan lama sembuh.
“Kalau sudah agak sembuh mau dibawa ke Lampung saja. Saya ingin perusahaan memberikan bantuan pada anak saya,” harapnya.
Desi herawati istri dari Ade yang dirawat berdampingan dengan Tri, mengaku setiap malam suaminya merintih kesakitan dan http://cunhanfeminista.org.br/levitra-generic perih pada bagian tangan dan mata. Beruntung pihak dokter sudah berupaya memberikan obat penahan perih guna mengurangi rasa sakitnya.
“Saya berharap perusahaan membantu biaya pengobatan suami saya, jangan sampai ada kecurangan atau pembiaran. Apalagi luka bakar suami saya parah dan cacatnya bisa seumur hidup. Orang administrasi perusahaan yang datang pada hari pertama dirawat bilang mau bantu,” kata warga Desa Perahu Kecamatan Balaraja ini.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kabupaten Tangerang, Imam Sukarsa mengatakan, baru enam bulan K-SPSI bergabung di pabrik tersebut, pihaknya sudah mendapati banyak kecelakaan kerja yang tidak diberi tunjangan yang sesuai udang-undang tenga kerja dari manajemen PT LSI. “Kami juga sudah menginventarisir terkait kecelakaan kerja di pabrik ini, termasuk dua kepala buruh yang remuk dan lainnya,” katanya usai menjenguk korban.
Bahkan pabrik tersebut awalnya tidak memberikan Jamsostek kepada buruhnya. Setelah didesak baru diberikan Jamsostek meski belum seluruh buruhnya mendapatkan jaminan tersebut. “Kami akan coba tuntut perusahaan dan meminta untuk mengganti klaim cacatnya, sambil membawa hasil pemeriksan dokter atau resume dokter. Kami juga mencoba mensosialisasikan pentingnya keselamatan tenaga kerja. Kondisi K3 (Keselamatan dan kesehatan Kerja) di pabrik peleburan baja ini memang luar biasa jelek, banyangkan saja bekerja di tungku tanpa menggunakan baju anti api,” terangnya.
Perusahaan harus membuat jalur orang dan kendaraan secara khusus agar pegawai tidak sembarang melintas di bawah crane, sehingga dapat menghindari insiden pegawai tertimpa potongan besi. “K3 semrawut, jalur khusus untuk lintasan orang dan kendaraan di proyek juga tidak ada. Ini harus diperbaiki segera,” pungkasnya. (aditya/jarkasih)