Disemprot Walikota Tangerang, Ini Alasan Dirut PDAM

TANGERANG, SNOL Disemprot oleh Walikota Tangerang Arief Wismansyah terkait suplai air bersih secara langsung kepada konsumen oleh pihak ketiga yang masih terus berjalan, Direktur PDAM Tirta Benteng Suyanto mengungkapkan sejumlah alasan.

Suyanto mengatakan, terkait dengan mitra usaha PDAM, PT. Bintang Hytien Jaya (BHJ) yang masih melayani langsung suplai air bersih ke masyarakat, saat ini tengah dilakukan negosiasi ulang.

“Soal PT BHJ itu kita jauh-jauh hari sudah melakukan negosiasi ulang. Namun sampai saat ini kami belum menerima laporannya dari PT BHJ,” kata Suyanto saat dikonfirmasi Satelit News melalui sambungan telepon, Kamis (19/10).

Menurut dia, negosiasi ulang itu tidak bisa buru-buru dilakukan lantaran ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian.

“Jadi ini tidak bisa dilakukan cepat. Karena kita ingin negosiasi ulang itu agar nanti masyarakat di sana bisa terlayani semua. Maksudnya, kita minta kapasitas pengolahan PT BHJ diperbesar sehingga cakupan layanannya juga bisa besar. Sekarang me reka lagi menghitung investasi, harga dan lainnya,” jelasnya.

Jika cakupan pengolahan PT BHJ diperbesar menjadi 350 liter per detik, maka bisa mela yani 35.000 sambungan rumah. “Nanti saya juga akan lapor ke Pak Wali,” tukasnya.

Terkait mitra usaha PDAM yang masih melayani langsung ke masyarakat ini, kata Suyanto, juga terjadi di PDAM Kabupaten Tangerang, yakni PT Aetra. Menurut dia, kontrak kerjasama antara PDAM Tirta Benteng dengan PT BHJ terjadi saat PDAM Tirta Benteng dipimpin Ahmad Marju Kodri.

“Dari hulu ke hilir itu memang sudah tidak bisa. Kalau di Kabupaten Tangerang itu Aetra. Makanya harus direnegosisasi,” ujarnya.

Terkait lambannya serapan sambungan langsung (SL) ke masyarakat, Suyanto menyatakan hal itu berkaitan dengan pihak ketiga, dalam hal ini PT Moya. Yang bisa dilakukan hanyalah mendorong agar PT Moya mempercepat serapan sambungan langsung itu.

“Kalau dipercepat itu akan sulit karena memang kita tergantung pada pihak ketiga,” kilahnya.

Meski demikian, Suyanto mengaku sangat mendukung kebijakan Walikota Arief. “Caranya dengan mendorong PT Moya untuk segera memasang pipa induknya dan pipa yang untuk menyalurkan air ke masyarakat. Yang jelas kita akan terus kawal PT Moya,” bebernya.

Dalam jadwal yang tertuang, PT Moya menargetkan semua pipa sambungan langsung ke masyarakat di Zona 1 yang meliputi Neglasari, Batuceper, Benda dan Cipondoh, itu akan kelar pada Februari atau Maret tahun depan.

“Kalau jadwalnya sesuai, di bulan itu air bisa mengalir ke warga,” tandasnya. (mg11/gatot/dm/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.