Musda Golkar Batal Digelar, Peserta Bikin Mosi Tidak Percaya
TANGERANG, SNOL Musyawarah Daerah (Musda) V Golkar Kota Tangerang mendadak dibatalkan, Selasa (11/10). Pembatalan dilakukan setelah panitia Musda mendapatkan pesan singkat dari Ketua DPD II Golkar Kota Tangerang, Abdul Syukur.
Musda untuk memilih ketua baru itu diikuti 13 pengurus kecamatan dan 2 organisasi di bawah Golkar. Panitia pengarah sudah memulai sidang. Tapi, kemudian diskorsing sekira pukul 12.00 wib setelah panitia mendapatkan pesan singkat berisi surat penundaan Musda dari Abdul Syukur. Alasan penundaan adalah dikarenakan ada persoalan teknis. Namun, tidak dijelaskan hal teknis yang dimaksudkan.
Panitia selanjutnya berkonsultasi ke DPD Golkar Banten, Kota Serang untuk melaporkan kondisi Musda. Sekitar pukul 16.30 wib, panitia Musda yang berkunjung ke serang tiba di lokasi acara, Padang Golf Moderland. Selanjutnya langsung digelar rapat tertutup.
Sekretaris Organizing Committe Musda Golkar Kota Tangerang Dayat Adi mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi terkait kesiapan panitia ke DPD. Tapi ia terkaget karena mendadak Musda ditunda dengan alasan teknis.
“Kita ada surat yang ditunjukan melalui SMS. Alasannya ada hal teknis. Kita tidak tahu hal teknis seperti apa karena tidak dijelaskan. Padahal panitia itu siap,”ujar Dayat.
Setelah melakukan koordinasi dengan DPD Golkar Banten, panitia akhirnya memutuskan membatalkan Musda V Golkar Kota Tangerang. Atas kondisi itu, para peserta mengirimkan surat rekomendasi berupa mosi tidak percaya terhadap Ketua DPD Golkar Kota Tangerang.
Panitia SC Musda, Sugina mengatakan, Musda tidak jadi dilaksanakan karena adanya surat keterangan pembatalan dari Ketua DPD Golkar Kota Tangerang. Disitulah terjadi proses demokrasi dimana pemilik hak suara tersebut akhirnya mengambil keputusan.
“Maka itu para peserta menyimpulkan menyepakati bersama berupa mosi tidak percaya,” kata Sugina, Selasa (11/10) malam.
Mosi tidak percaya ini dibuktikan dengan tanda tangan peserta yaitu 12 Pengurus Kecamatan (PK) se Kota Tangerang dan 3 Organisasi yang mendirikan dan didirikan yakni Kosgoro, AMPI dan HWK.
“1 Pengurus Kecamatan dari Pinang tidak hadir. Saya tidak tahu karena tanpa alasan,” jelasnya.
Menurut Sugina, keputusan ini sudah kuorum dengan dihadiri oleh pemilik hak suara. Namun Sugina menegaskan, hal ini bukan adanya like or dis like tapi merupakan proses di dalam musda.
“Mosi tidak percaya ini disampaikan secepatnya ke Ketua DPD Provinsi. tindaklanjutnya seperti apa dan berapa lama prosesnya kamii masih menunggu hasilnya nanti,” ungkap Sugina. Kendati demikian, tambah Sugina, dia berharap kader Golkar Kota Tangerang tetap damai dan eksis untuk membangun kebersamaan.
Musda Golkar bertujuan memilih ketua baru. Informasi yang dihimpun, ada beberapa nama yang mengemuka. Antara lain, Kuswarsa dari Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Tangerang, Jamaludin Wakil Ketua DPD Golkar Kota Tangerang, termasuk Abdul Syukur yang kini masih menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kota Tangerang.
Wakil Walikota Tangerang Sachrudin juga turut meramaikan bursa pencalonan Ketua DPD Golkar Kota Tangerang. Keseriusan Mantan Camat Pinang ini dilihat adanya informasi pengerahan massa hingga mengklaim sudah mendapat restu DPP Golkar.
“Saya sebenarnya memang kader Golkar, tapi karena dulu PNS, ya jadi sempat saya lepaskan. Kalau sekarang ini kan jabatan saya politis jadi bisa mencalonkan,” tuturnya.
Menanggapi pembatalan Musda, Sachrudin menyatakan akan mengikuti mekanisme yang berlaku. Dia mengakui tidak mengetahui latar belakang penundaan Musda Golkar DPD Tangerang secara mendadak. Dirinya sebagai kader dan kandidat Ketua hanya mengikuti peraturan yang berlaku.
“Kalau ditunda itu kebijakan partai maka saya hanya ikuti saja,”pungkas Sachrudin. (mg11/gatot/satelitnews)