Walikota Cilegon Keberatan Pempov Tarik Modal dari bjb
CILEGON,SNOL Rencana Pemprov Banten mengalihkan penyertaan modal dan kas daerah kabupaten/kota dari Bjb ke Bank Banten belum tentu mulus. Pemkot Cilegon mengisyaratkan dengan kebijakan itu karena belum ada pembicaraan khusus terkait rencana tersebut.
Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi mengatakan, wacana pengalihan penyertaan modal dan kas daerah tidak serta merta dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan bupati dan walikota seBanten.
Iman menyebutkan, pemprov perlu membicarakan dan menjelaskan terlebih dahulu skema pengalihan modal dari bjb ke Bank Banten. Salah satu yang harus dipertimbangkan adalah soal pembagian deviden atau saham yang diinvestasikan di bjb.
“Tidak bisa begitu saja. Dibicarakan dulu, ekspos dulu, Bank Banten itu seperti apa. Kan ini persoalan modal. Misalnya begini, pernyertaan modal itu ada konsekuensinya dari bank, seperti berapa deviden untuk pemerintah daerah. Jangan sampai setelah penyertaan modal dipindahkan malah tidak dapat deviden,” ungkapnya ditemui di Kantor Walikota Cilegon, Jumat (7/10).
Kabupaten/kota, kata Iman, perlu mendapatkan penjelasan secara detai tentang rencana pengambilalihan modal dan kas daerah. “Nah sekarang kalau menarik penyertaan modal, apa garansi untuk kabupaten/kota,” tuturnya.
Selain aspek keuntungan, kata Iman, pemprov perlu menggodok dan menganalisis regulasi yang berlaku secara komprehensif, termasuk aspek hukum. Bank Banten, kata Iman, juga harus menunjukkan performa bisnis dan kinerja kepada publik, sebelum mengambil alih saham dan kas daerah.
“Dari pemprov dulu (kerja) secara profesional. Ketika sudah seattle, baru kabupaten dan kota,” tuturnya.(nal/dwa/yat/aep/bnn)