Walikota Arief Siap Ganti Direktur PDAM

TANGERANG,SNOL Kinerja PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang yang lamban menyelesaikan program 3.500 sambungan langsung ke rumah warga membuat Walikota Arief R Wismansyah geram.

Walikota akan melakukan evaluasi kinerja direksi perusahaan tersebut apabila tidak bisa melakukan terobosan dalam menjalankan programnya.

“Kita akan melakukan evaluasi. Apa nih sarannya, perlu diganti gak nih? Ya kalau dianggap perlu, nanti (diganti). Tapi untuk sekarang kita akan melakukan pengecekan dahulu,” kata Arief saat ditemui di halaman Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (23/8).

Arief mengungkapkan, pihaknya ingin PDAM melakukan terobosan, inovasi dan percepatan sambungan air ke masyarakat khususnya di zona 1. Karena, pemerintah daerah sudah memberikan anggaran kepada PDAM untuk merealisasikan sambungan di wilayah Benda, Neglasari, Batuceper dan Cipondoh. Empat kecamatan itu masuk ke dalam zona 1 yang akan dikerjakan PDAM Tirta Benteng dan PT Moya.

“Air yang sudah dihasilkan itu 250 lt/detik. Itu belum bisa disambung ke masyarakat. Maka saya dorong target sanggup tidak 3.500 sambungan, ternyata tidak sanggup. Makanya saya mau ke lapangan juga nanti, kenapa masalahnya kok pipa sama rumah tinggal nyambung doang. Ini masalahnya dimana lagi,” ujarnya.

Terkait hal ini, kata Arief lagi, dirinya sudah beberapa kali membahas dengan Dewan Pengawas PDAM TB, Sekretaris Daerah dan lainnya. Semua ingin targetnya bisa semaksimal mungkin. Jika perlu di tahun depan bisa mencapai 10.000-15.000 sambungan karena masyarakat sangat membutuhkan air.

“Apalagi sudah ada temuan BPKP tuh bulan Juli yang menyatakan Kota Tangerang baru 10 persen penyaluran air PDAM-nya. Ini kan sangat kecil karena target karena Millenium Development Goals (MDGs) itu sekitar 60 persen lebih,” ungkapnya.

Menurut Arief, ia ingin tahu masalah yang membelit PDAM TB seperti apa. Ia juga mengaku tidak mempunyai kepentingan apaapa selain PDAM Tirta Benteng dapat berkembang untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Surat peringatan sudah dilayangkan dua kali dan nanti kita akan mengadakan evaluasi untuk kinerja PDAM ke depan. Tadinya hari ini saya mau cek lapangan tapi masih ada kegiatan folklore dan lainlain, mungkin besok,” tukasnya.

Seperti diberitakan, kinerja PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang disorot. Mereka gagal merealisasikan rencana launching program 3.500 sambungan langsung (SL) kepada masyarakat di Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2016 lalu.

Bukan kali ini saja program PDAM Tirta Benteng meleset dari apa yang sudah direncanakan. Beberapa hari setelah dilantik akhir 2014 silam, Direktur PDAM TB Suyanto menjanjikan akan melakukan penandatanganan kesepatakan terkait kelanjutan kerjasama dengan PT Moya.

Saat itu, Suyanto menjanjikan penandatangan kerjasama itu dilakukan saat peringatan HUT Kota Tangerang Februari 2015 sebagai kado ulang tahun PDAM TB untuk Kota Tangerang. Tapi nyatanya, perjanjian kerjasama tersebut baru terealisasi setahun kemudian, atau tepatnya pada Maret 2016.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang Solihin mengatakan, pihaknya pernah menggelar hearing dengan PDAM Tirta Benteng beberapa bulan yang lalu. Saat itu Direkturnya berjanji akan menuntaskan saluran sebanyak 80 persen hingga 2018.

“Target dia memang 2 tahun sudah tersambung sekian ribu. Terus kita tanya kalau tidak tercapai siap mundur tidak, Dirutnya bilang oke siap mundur,” kata Solihin saat ditemui di ruang Komisi III, kemarin.

“Waktu itu bilang cakupan saluran air PDAM TB di Kota Tangerang 10 persen, kalau sekarang masih segitu juga artinya stagnan dong,” imbuhnya lagi.

Terkait surat teguran Walikota kepada Dirut PDAM TB, Solihin menyatakan, hal itu merupakan hak prerogratif Walikota. Namun pihaknya siap memanggil jajaran Direksi PDAM TB bila memang terus terjadi persoalan yang merugikan masyarakat.

“Ya saya berharap PDAM TB dapat merealisasikan janjinya agar masyarakat bisa segera mendapatkan air,” tukasnya. (uis/gatot/dm/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.