Siswi SMKN Serang yang Hilang Belum Ditemukan

SERANG, SNOL Masih ingat dengan Shefa Rahayu, warga Kampung Kubang Awan, Desa Citerep, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang yang hilang sejak satu pekan ini? Hingga kemarin, keberadaannya belum ditemukan.

Selama ini, di mata teman-teman dan keluarganya Shefa dikenal sebagai sosok anak periang. Sehingga pihak keluarga pun sangat terpukul atas kehilangan Shefa.

“Shefa itu anaknya ceria, tidak pernah punya masalah dengan keluarga ataupun terdengar dengan teman-temannya. Dia pun setahu saya belum punya pacar, paling main sama teman-teman ceweknya di ekstra kurikuler sekolah,” kata kakak Shefa, Mita Ayu Wahyuni (26), Selasa (26/7).

Pihak keluarga pun, kata dia sudah mencari ke berbagai tempat seperti di Merak dan Kota Cilegon. Karena salah seorang rekan Shefa mengaku pernah melihatnya di area pasar di Merak sedang membeli air minum, namun ke-tika dicari Shefa tidak juga ditemukan.

“Kabar dari teman-temannya ada yang pernah melihat Shefa di Merak, tapi pas kita telusuri tidak ketemu,” ujarnya.

Pihak keluarga dan teman-temannya tidak menaruh curiga sebelum Shefa menghilang. Karena sikapnya sebelum menghilang tidak ada perubahan.

Pihak sekolah yang merasa kehilangan juga ikut mencari dengan ke berbagai tempat dan terus koordinasi pihak kepolisian. ”Kami berharap Shefa segera ditemukan, kami sangat rindu,” kata Mita.

Ibunda Shefa meskipun terlihat tegar tapi dalam dirinya memendam kesedihan.”Shefa itu anak paling bungsu, jadi mamah benarbenar kehilangan, ya meskipun selalu mencoba menutupi kesedihannya,” imbuhnya.

Shefa Rahayu yang sedang menjalankan tugas Pendidikan Praktik Lapangan (PPL) di satu dinas di Pemprov Banten ini menghilang. Hilangnya Siswi SMKN 1 Kota Serang bersama sahabat perempuannya yang alumni sekolah tersebut bernama Sabila sudah dilaporkan orangtuanya ke Mapolres Serang.

“Rabu (20/7), Shefa pamit mau pergi ke Pemprov Banten tempat Shefa PPL. Anehnya, biasanya Shefa berangkat jam delapan pagi bawa motor, hari itu, Shefa pergi jam 10.00 WIB menggunakan angkot. Malamnya, orangtua Sabila (sahabat Shefared) datang, nanyain,” kata Rosita (50), ibu kandungnya.

Ia menuturkan, saat pergi putrinya itu tidak hanya membawa keperluan PPL saja, saat diperiksa ke kamarnya, rupanya, siswi yang menyukai pencak silat dan sejumlah kesenian tradisional tersebut membawa kamera, laptop dan uang tabungannya.

“Bisa saja sekira Rp 4 jutaan tabungannya, sebab itu tabungan hasil si neng (Shefa) sisihin dari uang jajan,” imbuhnya. (sidik/made/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.