Wabup Pandeglang Jamin Puskesmas dan RSUD Berkah Bebas Vaksin Palsu
PANDEGLANG,SNOL Tak mau kecolongan sekaligus menepis isu maraknya beredar vaksin palsu di sejumlah Rumah Sakit (RS) di luar Pandeglang, Wakil Bupati (Wabup) Pandeglang Tanto Warsono Arban langsung inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Kabupaten Pandeglang.
Tanto memastikan seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Pandeglang, terbebas dari peredaran vaksin palsu yang membahayakan. Karena menurutnya, seluruh pengadaan vaksin Pemkab Pandeglang itu berasal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang sudah teruji, dan bersumber dari distributor resmi.
“Kami menjamin tidak ada vaksin palsu di Pandeglang. Karena pengadaan vaksin bayi dan balita, langsung diberikan oleh Kemenkes. Jadi, kemungkinan besarnya indikasi peredaran vaksin palsu itu hanya di apotik atau rumah sakit swasta saja diluar Pandeglang,” kata Tanto, Selasa (28/6).
Menurut Tanto, beredarnya informasi tentang penggerebekan pabrik vaksin di Kota Tangerang Selatan beberapa waktu lalu, membuat warganya khawatir jika itu menyebar di Pandeglang. Apalagi, vaksin palsu itu juga diketahui telah tersebar diberbagai daerah termasuk di Provinsi Banten.
“Saya melakukan sidak ini, karena ada laporan dari masyarakat yang khawatir anak dan balita mereka juga ikut terdampak. Apalagi peredarannya sudah di tiga Provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi peredaran vaksin palsu di Pandeglang. Katanya, Pemkab akan memerintahkan Dinkes memonitoring pendistribusian vaksin di Puskesmas hingga Posyandu. Menurutnya, vaksin palsu itu bisa saja beredar di apotik dan klinik swasta. Karena pengadaannya tidak dikontrol langsung oleh pemerintah.
“Bisa jadi ke apotik dan klinik swasta, karena pengadaannya tidak dikontrol langsung oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. Namun, kami berharap hasil investigasi pihak kepolisian, Pandeglang tidak ada,” harapannya.
Kepala Dinkes Pandeglang Indah Dinarsiani menambahkan, vaksin yang dikirim ke Kabupaten/ Kota sudah dijamin keasliannya karena pengadaannya melalui distributor yang dapat dipertanggung jawabkan.
“Sementara ini, Dinkes sedang menunggu instruksi dari Kemenkes. Namun dari hasil rilisan, bahwa vaksin yang dikirim ke Kabupaten/Kota sudah dijamin keasliannya. Karena pengadaannya melalui distributor yang dapat dipertanggung jawabkan,” imbuhnya.
Menurutnya, kalau untuk pemantauan ke klinik swasta, Dinkes akan berkoordinasi terlebih dulu dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebab, Dinkes itu tidak memiliki kewenangan.
“Pengawasan obat kan dari BPOM. Tetapi kalau kita monitoring secara acak, akan dilakukan,” tandasnya. (nipal/mardiana/satelitnews)