Jelang Pembongkaran, Dadap Memanas
KOSAMBI, SNOL Ketegangan mulai terasa di Kampung Dadap Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang jelang turunnya surat peringatan pertama pembongkaran lokasi prostitusi yang dilayangkan Rabu (27/4) ini.
Kemarin, warga telah membuat spanduk penolakan penertiban dan penggusuran serta berencana menghadang pemberian surat peringatan. Pemerintah mensinyalir sejumlah provokator turut memanaskan situasi.
Camat Kosambi Murhadi mengatakan kondisi di Dadap mulai memanas. Dia menduga banyak provokator yang mulai menghasut warga untuk menolak penertiban lokalisasi dan penggusuran rumah untuk pembangunan Islamic Center.
Menurut mantan Camat Cisauk itu, ada provokator dari luar wilayah yang datang untuk memanaskan suasana. “Ada provokator yang datang dari wilayah Kamal, Jakarta Utara. Ada juga yang datang dari wilayah Kresek dan sebagainya. Kami sekarang melakukan sterilisasi wilayah Kampung Dadap dari orang luar agar suasana kembali kondusif,” ungkap Murhadi kepada Satelit News, Selasa (26/4).
Murhadi menambahkan, di tengah masyarakat berkembang isu jika penertiban dan penggusuran lokalisasi Dadap merupakan pesanan pengembang. Dia membantah anggapan tersebut. Menurut Murhadi, penertiban murni keinginan Pemkab Tangerang membantu masyarakat sekitar agar tidak menjadi langganan banjir rob serta menghilangkan kawasan kumuh.
“Pembongkaran lokalisasi Dadap ini murni dari pemerintah yang ingin mengubah agar tidak kumuh bukan kepentingan pengembang,” tegasnya.
Kapolres Tangerang Kombes Irman Sugema mengatakan pihaknya bersama Satpol PP akan menyampaikan surat peringatan pertama kepada penghuni lokalisasi. Namun, dia mengkhawatirkan ada perlawanan dari warga setempat.
“Kita selaku pihak keamanan sangat menghindari bentrok fisik. Itu sesuai dengan arahan bapak Kapolda. Kita harus hindari benar-benar bentrok fisik dengan masyarakat. Dan kita juga jangan sampai menganggap remeh kekuatan massa. Kita harus persiapkan semuanya dengan matang Apa yang sudah kita lakukan jangan sampai sia-sia,” tutur Irman saat rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Gedung Pendopo Bupati Tangerang, Selasa (26/4).
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menegaskan, pembongkaran lokasi prostitusi Dadap akan tetap dilaksanakan. Warga, kata Zaki, harus memahami tujuan pemerintah melakukan penertiban semata-mata untuk menata dan membersihkan kawasan tersebut dari kemaksiatan.
“Seharusnya isu penertiban lokalisasi yang dikedepankan karena memang tujuan kita gempur Dadap ya emang kita mau menata kawasan itu agar terbebas dari prostitusi. Kita mau tertibkan semuanya. Percuma kita tertibkan kafe dan warung remang-remangnya nanti satu sampai dua bulan timbul lagi. Yang kita tertibkan ini kita urus juga ga kita biarkan dan lepas tangan begitu saja,” ungkap Zaki.
Zaki melanjutkan, tahapan yang sudah dilakukan terkait penertiban lokalisasi Dadap sudah sesuai jadwal. Dia berharap keinginan menghapus prostitusi dari Dadap sebelum bulan Ramadan dapat terlaksana.
Pantauan Satelit News di Dadap, warga setempat mulai membuat spanduk penolakan penertiban dan penggusuran. Warga menolak SP 1 dari Pemkab Tangerang.
“Kami akan menghadang di depan pos pintu masuk Dadap,”ujar Misbah, tokoh masyarakat Dadap, kemarin.
Dia menambahkan sudah meminta bantuan ke lembaga bantuan hukum (LBH) Jakarta untuk mengawal penolakan terhadap penertiban. Misbah juga menolak rencana penggusuran rumah sebelum adanya ganti rugi.
“Secara tegas saya mendukung pembongkaran lokalisasi Dadap namun saya menolak pindah rumah sebelum ada ganti rugi,”tegasnya.
Seperti diberitakan, Pemkab Tangerang akan melakukan penertiban terhadap ratusan rumah dan bangunan yang terdiri dari 277 unit tembok, 60 unit setengah tembok, 23 unit triplek dan 23 unit bilik bambu. Sebanyak 313 merupakan bangunan milik msendiri, 40 orang mengontrak dan tanpa keterangan 433 unit. Lokasi yang akan ditertibkan kini dihuni 1.416 orang dari 387 kepala keluarga. (harso/gatot/satelitnews)