PLTU Rp 6 Triliun Dibangun di Tangerang
TANGERANG,SNOL PT PLN mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) IV kapasitas 315 Mega Watt (MW) di Desa Lontar Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang. Proyek itu ditargetkan dibangun dalam waktu 42 bulan.
“Pembangunannya sudah dimulai bulan ini, ditargetkan selesai dalam 42 bulan dan mudahmudahan bisa dipercepat sehingga pada September 2019 mudahmudahan sudah bisa beroperasi,” kata General Manager Unit V PLN Jawa Bagian Barat Robert Aprianto Purba usai melakukan audiensi dengan Gubernur Banten Rano Karno di ruang kerjanya di Pendopo KP3B, Serang.
Kunjungannya ke Pemprov Banten, salah satunya dalam rangka memastikan kehadiran Gubernur Banten pada saat peletakan batu pertama pembangunan PLTU, yang rencananya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir April 2016.
Pembangunan PLTU dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta, serta sebagian untuk Jawa Barat. Investasinya diperkirakan sekitar Rp6 triliun. Dengan adanya pembangkit ini diharapkan bisa memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat Banten.
“Investasi enam triliun, mu dah-mudahan bisa menghidupkan usaha masyarakat di sana karena nanti juga ada sekitar 3.000 orang yang akan bekerja di proyek tersebut,” kata Robert.
Selain kesiapan dalam peletakan batu pertama pembangunan PLTU IV Lontar, persoalan lain yang disampaikan PLN kepada Gubernur Banten yakni terkait permasalahan kelistrikan di empat wilayah pelayanan PLN di Banten, termasuk sebagian masyarakat di Kabupaten Pandeglang dan Lebak yang sebagian masyarakatnya belum menikmati listrik dari interkoneksi Jawa dan Bali.
“Nanti kami harapkan ada jaringan transmisi yang menghubungkan dari Saketi, Malingping sampai Bayah di Kabupaten Lebak. Inilah yang diharapkan akan memberikan listrik yang cukup bagi masyarakat yang ada di dua kabupaten di Banten Selatan,” katanya.
Gubernur Banten Rano Karno menyambut baik program-program yang akan dilaksanakan PLN di Banten, termasuk dalam upaya pemenuhan tenaga listrik untuk dua wilayah di Banten yakni Lebak dan Pandeglang. “Me-mang ironi Banten ini. Meskipun pusat banyak PLTU disini tapi masih ada sekitar 218 ribu warga Banten yang rumahnya belum teraliri listrik,” kata Rano Karno.
Salah satu program yang dilaksanakan Pemprov dalam upaya pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat yakni melalui program listrik desa (Prolisdes). Pemprov setiap tahun menganggarkan untuk program listrik desa. Namun demikian tahun ini terkendala dengan kebijakan pemerintah terkait penerima hibah yang harus berbadan hukum.
Pihaknya juga mendukung upaya PLN dalam membuat grand desain pengembangan PLN di Banten, agar bisa terkoneksi atau diselaraskan dengan program pembangunan yang ada di Provinsi Banten.
“Apalagi di Banten akan dilaksanakan 12 proyek strategis nasional dan bisa diselaraskan dengan grand desain PLN,” ucapnya. (ahmadi/mardiana/jarkasih/satelitnews)