Kades Lebak Meninggal Saat Pawai MTQ Banten

Kaget, Bupati Iti Naik Ojek ke RSUD Serang

SERANG,SNOL Kabar duka menyelimuti suasana pelaksanaan pawai taaruf MTQ ke13 tingkat Provinsi Banten di Kota Serang. Asep Suparlan, Kepala Desa Rangkasbitung Barat Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak meninggal dunia sesaat sebelum mengikuti pawai.

Peristiwa bermula ketika Asep sedang menunggu jadwal untuk mengikuti iring-iringan pawai, Kamis (8/4/2016). Saat itu, Asep bersama kelompok kepala desa se-Kabupaten Lebak tengah berbicang sambil menunggu keberangkatan kafilah.

Tiba-tiba, dia mengeluh sakit pada bagian dada. Dia kemudian duduk istirahat di sekitar jalur protokol Kota Serang, tepatnya di kawasan persimpangan Pisang Mas, Kota Serang.

Semakin lama tampaknya sakit yang dirasakan Asep semakin menjadi-jadi. Dia ambruk. Asep kemudian dilarikan ke RS dr Drajat Prawiranegara, Serang. Sempat mendapat perawatan di Ruang Unit Intensif (ICU), namun nyawa Asep tidak tertolong. Dia menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.

Camat Rangkasbitung, Agus Sudrajat, saat mendengar Kadesnya dilarikan ke rumah sakit, langsung meninggalkan lokasi acara MTQ untuk menuju rumah sakit tempat Asep dirujuk.

Agus mengaku tidak tahu bahwa Kades Rangkasbitung Barat itu sedang sakit dan memaksakan untuk ikut pawai. Sekitar pukul 15.00 WIB ada seseorang yang menghubungi dirinya dan memberi tahu bahwa Kades Rangkasbitung Barat sudah tutup usia di RSUD Serang.

“Tidak tahu apaapa, saya segera berangkat menuju rumah sakit. Tepat di rumah sakit, saya menghubungi Bupati Lebak melalui Sekda Lebak Dede Jaelani,” ujarnya.

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya yang mendengar kabar itu langsung meninggalkan acara dengan naik ojek ke RSUD Serang. Bupati saat itu telah duduk di kursi podium MTQ XIII Banten segera meninggalkan lokasi menggunakan ojeg.

“Ibu langsung berangkat naik ojeg, sebab kalau naik mobil udah gak akan mungkin. Almarhum dipulangkan ke rumah duka tepatnya di Kampung Pasir Gendok, Desa Kadu Agung Tengah Kecamatan Cibadak sekitar pukul 16.00 WIB. Hasil sementara dugaan kuat almarhum mengidap sakit jantung,” sambungnya.

Asep Suparlan (48) meninggalkan seorang istri bernama Nemah Mega dan dua yakni Annisa (22) dan Reksa Dwi Sucipto (22).

Gubernur Banten Rano Karno mengaku terkejut dengan meninggalnya salah satu kafilah asal Lebak. Pemprov turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kades Rangkasbitung Barat. “Kita juga tentu akan jadwalkan untuk bertakjiyah,” tukasnya.(cr-03/ade/ned/aep/bnn/mu-lyana/ahmadi/mardiana/jarkasih/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.