Terduga Teroris Ditangkap di Cisauk
CISAUK,SNOL Terduga teroris ditangkap di wilayah Tangerang. Detasemen Khusus Antiteror 88 menangkap DA (39), warga Jalan Ceremai 1 No 15 Desa Suradita Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang, Minggu (21/2).
DA diduga terlibat aksi bom dan penembakan di kawasan Sarinah Jalan MH Thamrin. Penangkapan berlangsung sekira pukul 14.30 wib. Polisi bersenjata lengkap melakukan penggerebekan dan penggeledahan terhadap rumah milik DA.
Untuk melancarkan aksi tersebut, petugas juga menerjunkan satu unit barakuda. Warga yang berada di sekitar perumahan tersebut harus dievakuasi terlebih dulu demi keamanan.
“Penggerebekan itu terjadi sekitar pukul 14.30 sampai sekitar pukul 17.00 WIB. Kami dari Polres hanya pendampingan saja,” ungkap Humas Polres Tangerang Selatan, AKP Mansuri.
Rumah tersebut milik DA yang diketahui warga setempat tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran. Dari rumah DA, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa dokumen, beberapa buku jihad, senjata berupa panah lengkap dengan anak busurnya. Lalu ada pula golok, solar sel, handphone jenis blackberry, serta senapan angin.
“Ya, sudah diamankan pemilik rumah tersebut beserta barang bukti yang ada di rumahnya. Terduga diamankan ke markas Brimob Kelapa Dua,” ungkap Mansuri.
Menurut warga sekitar, Wasno (nama samaran), DA sudah bermukim di kawasan tersebut sejak lama. Ia dikenal sebagai sosok pribadi yang tertutup karena tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar. “Kalau keluar rumah tuh orang cuma pagi-pagi atau malam hari aja,” katanya.
Selama ini, Wasno tidak pernah bertegur sapa dengan Dian. Begitupun antara terduga teroris komplotan Abu Roban itu dengan warga sekitar yang lainnya.
Namun ada kejanggalan dari prilaku keseharian pelaku bagi Wasno yang terasa aneh. DA setiap keluar rumah pasti selalu mendatangi gerai minimarket yang terletak di dalam area perumahan. Di sana dia bertemu dengan orang asing. Wasno sebutkan, dirinya merasa yakin pria misterius tersebut bukan warga sekitar. “Kalau keluar ru-mah pasti pas pulang bawa buntelan plastik,” terang Wasno.
Gerak-gerik keseharian DA rupanya telah cukup lama dipantau oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. AR, salah seorang warga sekitar mengaku ada beberapa kejanggalan sebelum penangkapan. Di antaranya pemban-gunan pos ronda dadakan.
“Pantesan aja ada yang bangun pos ronda dadakan,” kata perempuan yang berprofesi sebagai guru tersebut. Pos ronda itu dibangun dari kayu. Bangunan sederhana itu baru berdiri sekitar dua bulan terakhir.
AR mengatakan pos ronda berdiri tak lama berselang peristiwa ledakan di Thamrin. Meski begitu warga sekitar tidak curiga dengan prilaku warga pendatang yang mengontrak dan membangun pos ronda dadakan.
“Padahal deket sini ada pos ronda juga. Malahan bangunannya lebih kokoh, wong dibangun pakai pasir semen sama batu bata,” jelasnya.
AM, tetangga terduga teroris menambahkan pos ronda dadakan itu tak pernah sepi. “Setiap hari pasti ada orang yang main gaple, terus juga ada tukang nasi goreng. Baru ngeh ternyata mereka Densus 88 ya,” katanya.
Meski warga sekitar merasa heran tapi tak berani bertanya. Bangunan pos ronda sengaja didirikan oleh warga pendatang yang mengontrak rumah. Penghuninya pun terlihat biasa atau sering bermain gaple di pos ronda.
AM mengaku, warga yang bermain gaple selalu berbeda-beda. Sementara di dekat pos juga ada pedagang nasi goreng yang mangkal.
Pascapenggerebekan pelaku terduga teroris ini, lanjutnya, ia baru menyadari keanehan warga pendatang dalam kurun setahun terakhir. AM tak menyangka bilaDA , pria yang dikenal tertutup ternyata komplotan teroris.
“Barusan istri saya bilang, ternyata tukang nasi goreng yang biasa mangka di deket pos tadi bawa senjata laras panjang,” ujarnya.
Bukan hanya pedagang nasi goreng saja. AM bilang, semua warga yang biasa bermain gaple di pos ronda dadakan ternyata Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (catur/gatot/satelitnews)
Wah ngeri-ngeri sedap daerah Cisauk ternyata dimamfaatkan teroris untuk bersembunyi.
Salam dari Sedulur Mi Bangka di Medang Lestari B3/K11 Gading Serpong Sektor Medang Lestari, Tangerang.