Pengusaha China Tertarik Investasi di Banten
SERANG,SNOL Marketing Investmen yang digelar oleh Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPMP) RI dengan melibatkan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten di Kota Shanghai Negara China, disambut antusiasme cukup tinggi investor China.
Ada sekitar 130 investor memadati ballroom hotel Four Seasons di Shanghai, untuk mengikuti acara tersebut, beberapa hari lalu.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten Babar Suharso, menyampaikan potensi investasi kepada para investor China potensial yang hadir, 30 persen di atas target sebanyak 100 orang.
“Kegiatan forum bisnis, sangat efektif karena peserta yang hadir adalah para talenta pengusaha yang serius dan terseleksi oleh panitia. Beberapa pertanyaan yang disampaikan juga menunjukkan tingginya minat investasi dari investor Tiongkok di Banten,” ujar Babar, Kamis (3/12).
Menurutnya, investor yang hadir terdiri dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan, pertambangan, perdagangan, manufaktur, mesin, energi, semen, telekomunikasi, solid waste water plant, industri kemasan, konsultasi, dan industri logam. Selain perusahaan-perusahaan China, beberapa perwakilan BUMN juga hadir, di antaranya Garuda Indonesia, Aneka Tambang dan Bank Mandiri.
Babar mengatakan, China merupakan salah satu negara prioritas yang ditargetkan dapat merealisasikan investasinya di Indonesia, karena China merupakan investor dengan peningkatan paling tinggi pada tahun 2015 ini. Hingga September 2015, investasi dari China sebesar 14,4 juta US$ dengan 50 proyek.
Potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China sangat besar. Pihaknya berharap dengan pemaparannya dihadapan bisa menarik investor dari Sanghai. “Dalam acara one one meeting itu, ada beberapa investor yang bertanya sangat serius untuk berinvestasi di Banten, akan segera tindaklanjuti,” jelas Babar.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Banten Yoyon Sujana mengatakan, adanya investor yang akan menanamkan sahamnya di wilayah Banten harus berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat Banten. Bukan malah sebaliknya. “Saya rasa akan sia-sia, jika kesejahteraan warga tidak terangkat,” jelasnya. (ahmadi/mardiana/jarkasih)