30 Tahun, Jalan Menuju Wisata Ujung Kulon Tak Diaspal
PANDEGLANG,SNOL– Keberadaan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), salah satu tujuan wisata lokal dan domestik sangat memprihatinkan. Lokasi wisata di ujung Pulau Jawa tepatnya di Desa Ujung Jaya Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang itu belum didukung dengan infrastruktur yang layak, seperti jalan raya, lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lainnya.Bagi anda yang hendak mengunjungi TNUK, hendaknya lebih berhati-hati lagi karena jalan raya menuju kawasan wisata tersebut, terutama di Kampung Cinibung RT.01/5 Desa Kertajaya Kecamatan Sumur, masih rusak parah dan sangat membahayakan bagi warga atau para wisatawan yang hendak melintasinya.
Selain rusak parah, jalannya bergelombang, banyak lubang yang membahayakan dan saat malam hari sangat gelap akibat tidak ada lampu PJU. Parahnya lagi, jalan itu sama sekali tidak terlihat ada sentuhan aspal atau hotmix yang membalut jalan.
Salah seorang warga setempat, Rizki mengatakan, kerusakan jalan sudah berlangsung sekitar 30 tahun lebih. Jalan menuju kawasan wisata TNUK dan kampungnya itu sudah lama rusak parah. Dulu hanya baru dibangun pengerasan saja, sampai sekarang sudah rusak parah lagi dam belum juga ada tanda-tanda akan ada pembangunan.
“Sejak saya masih kecil sampai lulus kuliah lagi, jalan kesini rusak parah begini. Sekalinya ada pembangunan baru hanya pengerasan dan belum pernah tersentuh aspal. Lihat saja faktanya, jalan sangat hancur dan membahayakan keselamatan pengendara. Apalagi, jalan ini satu-satunya akses warga dan para wisatawan. Kami sih berharap segera dibangun,” kata Rizki, Selasa (17/11).
Warga disini kebayakan berprofesi sebagai petani, nelayan dan juga pelaku penyambut wisatawan yang berkunjung ke pantai ujung kulon. Bagaimana mau hasil panennya terjual dan wisatawan banyak berkunjung ke pantai kalau akses jalannya rusak parah seperti ini.
“Warga disini belum merasa merdeka karena perhatian terhadap infrastruktur jalan di Kampung sini masih begini. Kami hanya meminta, jalan menuju kampung kami bisa segera diperbaiki agar kami merasa merdeka dan tidak merasakan penderitaan tinggal di Ujung Kulon ini. Kami juga tidak ingin ada korban lagi berjatuhan akibat jalan rusak dan gelap gulita seperti sekarang ini,” keluhnya.
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Pandeglang Iing Andri Supriadi mengatakan, pihaknya berjanji akan mendorong aspirasi warga terkait jalan rusak itu agar segera mendapatkan pembangunan. Ia juga mengaku bingung dengan visi dan misi Bupati, yang memfokuskan agro bisnis dan agro wisata. Tetapi, pada kenyataannya banyak infrastruktur pariwisata yang dibiarkan rusauk parah.
“Kami pasti akan mengawalnya, supaya cepat mendapatkan pembangunan. Karena, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak membangun infrastruktur jalan. Apalagi, itu kawasan wisata,” paparnya.
Pengunjung daerah wisata ujung kulon sangat banyak. Per tahunnya ada sekitar 15 ribu pengunjung. Maka dari itu, pihaknya menegaskan Pemkab agar memperhatikan dari sisi infrastrukturnya. Sebab, wisata itu salah satu icon penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang bisa memajukan pembangunan di Pandeglang.
“Jangan sampai terlupakan untuk membangun kawasan wisata karena, wisata bagian dari urat nadi PAD Pandeglang,” tandasnya. (nipal/mardiana/jarkasih)