Sampah Numpuk di Tepi Jalan dan Sungai

PANDEGLANG,SNOL– Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih sangat rendah. Terbukti limbah tersebut menumpuk dimana-mana, termasuk dipinggir jalan dan bantaran sungai. Seperti terlihat di Jalan Raya Pandeglang – Labuan, tepatnya di jembatan Kampung Simpang Tiga Mengger, Desa Medalsari Kecamatan Kaduhejo Kabupaten Pandeglang.Penumpukan sampah di bantaran sungai itu sudah puluhan tahun dibiarkan dan tidak pernah ada yang membersihkan atau diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA). Selain mengganggu Keindahan, Keamanan dan Ketertiban (K3), tumpukan sampah juga mengancam munculnya bibit penyakit dan musibah longsor atau banjir di wilayah sekitar.

Pantauan di lokasi, berbagai bentuk sampah yang menumpuk bukan hanya di pinggir jembatan saja, ternyata ada juga yang menumpuk di bibir aliran sungai. Akibatnya, aliran sungai tersumbat dan tercemari bau tak sedap sangat menyengat dari sampah-sampah yang terbungkus plastik dan karung.

Salah seorang warga pemilik usaha steam motor di dekat lokasi, Riani mengatakan, sebetulnya yang membuang sampah disitu (sungai) bukan warga sekitar melainkan warga dari luar. Bahkan, setiap harinya sampah yang dibuang berkarung-karung yang diangkut menggunakan motor.

“Saya setiap hari disini (pinggir sungai,red) tidak pernah melihat warga asli sini yang membuang sampah ke sungai. Hampir tiap hari, sampah dibuang sembarangan ke sungai. Pokoknya banyak sekali tiap harinya hingga berkarung-karung. Saya bukan tidak mau melarang, tapi oknum yang membuang sampahnya tengah malam. Pagi-pagi tau-tau sudah numpuk,” kata Riani, Minggu (1/11).

Sudah empat tahun lebih membuka steam motor di piggir sungai tersebut, tidak pernah melihat ada petugas kebersihan yang melakukan aktivitas mengangkutan sampah di sana hingga menyebar bau tak sedap. “Baunya bukan main pak, apalagi saya tiap hari disini mencium baunya,” keluhnya.

Warga lainnya, Buhori menuturkan, sampah yang menumpuk di pinggir jalan dan sungai sudah hampir puluhan tahun tidak pernah ada yang peduli untuk membersihkanya baik dari pihak pemerintah maupun aparatur setempat. Plang peringatan larangan membuang sampah ke sungai pernah ada sebelumnya tapi sekarang sudah tidak ada.

“Dulu, waktu plang peringatan larangan membuang sampah masih ada, tetap saja yang buang sampah kesitu banyak. Apalagi sekarang, plangnya sudah tidak ada. Yang membuang sampah dari mana-mana dan membuangnya tidak pernah ketahuan,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Cipta Karya, Pertamanan dan Kebersihan (DCPK), Anwari Husnira mengatakan, pihaknya mengaku merasa kesulitan untuk mengangkut sampah yang dibuang ke sungai atau dibuang sembarangan di sembarang tempat. Namun demikian, ia berjanji akan mengoptimalkan lagi pengangkutan sampah. “Kalau harus mengangkut dari sungai sangat sulit. Kami juga bingung, harus seperti apa menindaknya. Sedangkan personil yang ada kurang. Tapi kami akan upayakan melakukan sosialisai kepada warga, agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai dan akan dibuatkan kembali plangnya, walaupun bukan keharusan kami,” paparnya.

Dia berharap kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai. Kalau tidak ada tempat untuk membuang sampah tersebut, silahkan menghubungi DCPK. Nanti akan dibantu menempatkan tempat pembuangan sampah umum.

“Saya berharap, bisa kerjasama untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan kalau bingung tidak ada pembuangan, hubungi saya. Nanti petugas kami yang mengangkut,” imbuhnya. (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.