2 Gadis Remaja Tewas Tenggelam

CIKUPA,SNOL—Dua gadis bernama Sarmila (14) dan Isnawati (14) tewas tenggelam di danau bekas galian pasir di Kampung Dukuh RT14/4 Desa Dukuh Kecamatan Cikupa, Minggu (1/11) siang. Tewasnya kedua remaja tersebut diduga karena kehabisan nafas dan tidak mampu berenang dengan baik.            Informasi yang dihimpun Satelit News, kejadian berawal ketika Sarmila dan Isnawati sedang mencuci piring di tepian danau bekas galian pasir sambil berbincang. Namun tiba-tiba Isnawati turun ke tepian danau sambil main air. Tak lama kemudian Isnawati berteriak meminta tolong karena tidak bisa berenang dan diduga seperti ada yang menyedot dari dasar danau tersebut.

            Melihat Isnawati berteriak minta tolong karena tengelam, Sarmila secara spontan terjun ke danau untuk menyelamatkan temannya yang mulai lemas. Sayangnya upaya itu sia-sia, bahkan ia ikut tengelam di dasar danau tersebut bersama temannya. Warga yang melihat kejadian itu berupaya memberikan pertolongan semampunya. Akhirnya kedua korban bisa dievakuasi namun kondisi Sarmila kritis, sedangkan Isnawati tewas dengan tubuh membiru dan kaku. Saat dibawa ke rumah sakit, Sarmila pun menghembuskan nafas terakhirnya.

            Salah satu warga Kampung Dukuh, Suhaendi mengatakan, sebenarnya warga sudah sering diingatkan agar tidak main-main di tepi danau bekas galian pasir tersebut. Bahkan banyak warga yang jatuh ke danau dan nyaris meninggal. Namun dikarenakan tempatnya yang terlihat tenang, sehingga ada saja warga yang bermain di danau itu. “Saya harap pemerintah bisa menguruk danau bekas galian pasir tersebut karena sangat berbahaya,” harapnya.

            Suhaendi menambahkan, bukan hanya danau ini saja yang sangat berbahaya. Sebelumnya danau yang ada di sebelahnya dan masuk wilayah Desa Kadu Jaya Kecamatan Curug juga sudah memakan korban jiwa yakni orang tua yang sedang mencuci rumput di tepi danau. Diduga karena tergelincir dan tercebur ke danau, akhirnya bapak 5 anak itu tewas tenggelam di lokasi.

            “Tolong kepada para pengembang jangan seenaknya saja meninggalkan bekas galian. Mereka harus memperhatikan juga keselamatan warga sekitar,” tegasnya.

            Sementara itu, Kapolsek Cikupa Kompol Gunarko membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, kedua korban baru berhasil dievakuasi beberapa menit setelah tenggelam. “Pertama yang berhasil dievakuasi adalah Sarmila dalam kondisi kritis dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sedangkan Isnawati saat ditemukan warga sudah meninggal dalam keadaan badan sudah mulai kaku dan membiru,” jelasnya.

            Dari keterangan saksi mata, kata Gunarko, kejadian ini murni kecelakaan. Ia menduga kedua korban tidak bisa berenang saat tenggelam. Kemudian ditambah kondisi danau bekas galian pasir itu juga mengalami sendimentasi lumpur, sehingga membuat korban sulit bergerak di dalam air dan tidak bisa bernafas. “Saat ini kedua jenazah korban sudah dimakamkan di kampung halamannya yakni Tempat Pemakaman Umum Desa Dukuh,” pungkasnya. (harso/aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.