4,1 Hektar Sawah Alami Puso

TIGARAKSA,SNOL—Sebanyak 4,1 hektar lebih lahan padi di Kabupaten Tangerang mengalami gagal panen atau puso. Penyebabnya, lahan-lahan persawahan para petani ini kekurangan pasokan air akibat musim kemarau panjang. “Hingga akhir Oktober ini ada 4,1 hektar lahan pertanian yang mengalami gagal panen atau puso karena kekeringan. Mayoritas terjadi di wilayah utara Kabupaten Tangerang,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Teteng Jumara kepada Satelit News, Kamis (29/10).Lanjut Teteng, untuk lahan pertanian di wilayah Barat dan Selatan hanya sedikit yang mengalami puso karena lahan padi di dua wilayah itu hanya sedikit. Seperti Kecamatan Jambe, Cisoka, Solear dan beberapa wilayah lainnya. “Semua lahan yang kekeringan tersebut didata untuk selanjutnya diberikan kepada Bapak Bupati,” ujarnya.

Teteng menambahkan, para petani yang sawahnya kekeringan tersebut bisa mengajukan permohonan bantuan kepada Dinas Peternakan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang. “Sebelumnya kami pernah membahas masalah bantuan yang bisa diberikan kepada masyarakat, tapi bantuan harus sesuai dengan peruntukannya,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Peternakan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Mawardi Nasution mengatakan bencana kekeringan yang melanda lahan padi di Kabupaten Tangerang telah diserahkan kepada BPBD. “Kami hanya melakukan pemetaan dan pendataan saja, sedangkan penanganannya dilakukan oleh BPBD,” ungkapnya.

Lahan-lahan yang kini mengalami kekeringan tersebut kata Mawardi, bisa digunakan sebagai lahan tanaman jagung. Ini dilakukan agar para petani tetap memiliki penghasilan, meski tidak mampu memproduksi gabah lagi. Selain itu, para petani juga diberikan pembinaan mengelola lahan yang kering agar dapat ditanami dengan tanaman hortikultura.

“Seperti bawang, cabai, kacang dan beberapa jenis tanaman lainnya. Tujuannnya adalah agar tetapi mampu menghidupi keluarganya di tengah musim kemarau yang melanda area persawahan mereka,” tandasnya.

Mawardi menegaskan, bagi petani yang tidak memiliki lahan persawahan terpaksa harus mencari pekerjaan lainnya untuk menghidupi keluarga. Seperti menjadi tukang ojek atau sebagai kuli bangunan di desanya.

“Pemerintah sendiri sedang mempersiapkan program bagi petani guna menyambut musim hujan yang sebentar lagi tiba, tapi masih dalam tahap pembahasan,” pungkasnya. (mujeeb/aditya)

Satu tanggapan untuk “4,1 Hektar Sawah Alami Puso

  • Rabu 4 November 2015 pada 12:33 am
    Permalink

    Perlu dipertanyakan lebih mendalam lagi seperti apa langkah DPPK sebenarnya dalam mengantisipasi masalah itu.
    Apa saja bentuk program prioritasnya dan sejauh mana keEfektifannya
    Sgala aktifitasnya harusnya betul² mengarah dan menyentuh

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.