Warga 5 Kelurahan Kena Gusuran

PINANG,SNOL—Pembebasan lahan untuk proyek nasional di Kota Tangerang kembali dikebut. Setelah hampir menyelesaikan pembebasan lahan untuk kereta Bandara Soekarno-Hatta, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang mulai menggarap pengadaan tanah tol Serpong-Bandara. Di akhir tahun 2015, BPN akan membebaskan sedikitnya 464 bidang tanah warga di lima kelurahan.Proyek tol Serpong-Bandara merupakan program Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU & Pera). Tol ini terdiri dari dua ruas tol yang menghubungkan Kunciran-Serpong dan Cengkareng-Batuceper-Kunciran.

Pembangunan dua ruas jalan tol tersebut melewati 14 Kelurahan. Untuk ruas Cengkareng-Batuceper-Kunciran berlokasi di 12 Kelurahan, dimana lahan yang akan dibebaskan sebanyak 2.497 bidang dengan luas 122.6965 meter. Sedangkan untuk ruas Kunciran-Serpong berlokasi di 2 Kelurahan, dimana yang akan dibebaskan ada 488 bidang dengan luas 16.0431 meter.

Kepala BPN Kota Tangerang, Himsar mengatakan, dari 14 Kelurahan yang dilewati, pada tahun anggaran 2015 baru dilaksanakan di 5 kelurahan yakni ruas Cengkareng-Batuceper-Kunciran di Kelurahan Benda 94 bidang, Cipete 91 bidang dan Pakojan 89 bidang. Sedangkan ruas Kunciran-Serpong di Kelurahan Kunciran dan Kunciran Indah sebanyak 190 bidang.

“Hari ini kita sudah lakukan sosialisasi pengadaan tanah jalan tol JORR II sebagai tindak lanjut dari permintaan Kementrian PU dan Perumahan Rakyat. Sosialisasi dilakukan bertahap dan sekarang lokasinya ada di Kecamatan Pinang. Besok kami akan melakukan sosialisasi di Kecamatan Benda,” kata Himsar, Rabu (21/10).

Menurut Himsar, dari 5 kelurahan itu diharapkan pada tanggal 26 November 2015 sudah dilaksanakan musyawarah bentuk kerugian dan selanjutnya ditindaklanjuti pembayaran ganti kerugian. Sementara untuk 9 Kelurahan yang belum, rencananya akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2016.

“Sesuai dengan Perpres No 30 Tahun 2015, saat ini pelaksanaan pengadaan tanah tersebut menggunakan Undang-undang No 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum,” jelas Himsar.

Namun demikian, sebelum menggunakan UU No 2 Tahun 2012, lanjut Himsar, pihaknya sudah melaksanakan ganti kerugian kepada warga yakni ruas Cengkareng-Batuceper-Kunciran ada 684 bidang atau 27,39% dengan luas 23.1444 atau 18,86%. Maka yang belum dibebaskan dilakukan sesuai UU No 2 Tahun 2012 ada 1.813 bidang atau 72,61% dengan luas 99.5522 atau 81,14%.

Untuk ruas Kunciran-Serpong realisasi ganti rugi sebelum UU No 2 tahun 2012 ada 308 bidang atau 63,11 % dengan luas 8.5422 atau 18,85 %. Maka yang belum dibebaskan berdasarkan UU No 2 tahun 2012 ada 190 bidang atau 36,89 bidang dengan luas 46,75 %.

“Saya berharap agar masyarakat dapat segera menyampaikan koreksi data dan fotocopy bukti kepemilikan untuk memudahkan proses verifikasi,” ujarnya.

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia bersama BPN Kota Tangerang kembali melakukan pembayaran ganti kerugian pembebasan lahan untuk proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta. Kemarin (21/10), PT Kereta Api Indonesia bersama BPN Kota Tangerang mencairkan pembayaran tahap kelima kepada warga yang rumahnya terkena gusuran.

Pada tahap kelima telah dibayarkan kepada 17 bidang tanah yang ada di tiga kelurahan seluas 3.187 meter dengan nilai ganti kerugian Rp26.752.304.000. Diantaranya Kelurahan Batusari 6 bidang seluas 1.903 meter, Poris Plawad 2 bidang seluas 198 meter dan Tanah Tinggi 9 bidang seluas 1.086 meter.

Kepala BPN Kota Tangerang, Himsar mengatakan, hingga tahap kelima ini sudah ada 116 bidang yang sudah dibebaskan dan dibayarkan ganti kerugian. Total luas dari 116 bidang itu mencapai 112.998 meter atau 11,3 hektar dengan nilai ganti kerugian sebesar Rp525,6 miliar lebih.

“Untuk sampai kepada proses pembayaran ganti kerugian ini dilakukan beberapa tahapan yang sudah dilalui. BPN Kota Tangerang sebenarnya hanya melaksanakan tugas untuk pengadaan tanah demi kepentingan umum,” kata Himsar dihadapan warga yang menerima pembayaran ganti kerugian, Rabu (21/10).

Himsar menuturkan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah bersedia secara aktif merelakan aset untuk dibebaskan untuk kepentingan umum tersebut. Selanjutnya PT KAI memberikan ganti kerugian kepada warga, dimana nilainya telah ditentukan oleh tim penilai sesuai Undang-undang No 2 Tahun 2012.

“Tanah ini tentunya sangat bermanfaat bagi khalayak ramai. Warga juga bukan hanya mendapat ganti kerugian saja tapi PT KAI memberikan kesempatan kepada warga yang tanahnya dibebaskan untuk bisa bekerja sebagai pegawai tetap tanpa diseleksi,” jelasnya.

Himsar juga mengungkapkan, dalam setiap transaksi jual beli tanah dalam aturannya dikenakan pajak penghasilan (Pph) sebesar 5 persen. Namun demikian, pemerintah memberikan insentif pajak 5 persen tersebut untuk tidak dibebankan kepada masyarakat.

“Jadi uang itu secara utuh diberikan kepada warag tanpa ada potongan apapun. Kemudian setelah dibayarkan pembebasannya, maka tanah itu sudah resmi bukan lagi milik warga dan akan digunakan PT KAI untuk membangun rel kereta Bandara,” ungkapnya.

Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto mengatakan optimis kereta Bandara Soekarno Hatta bisa dioperasikan pada akhir tahun 2016. Tetapi hal itu juga bergantung kepada progres percepatan pembebasan lahan yang saat ini sedang dilakukan.

“Saya berharap masyarakat juga bisa membantu karena kereta ini bagian dari akses bandara. Di negara-negara maju bandara nomor satu harus memiliki transportasi yang terkoneksi. Jadi masyarakat yang mau ke bandara mempunyai pilihan, bisa tol, kereta dan lainnya,” kata Heru kepada Satelit News, kemarin.

Meski terlihat terlambat, sebagai pelayanan kepada masyarakat proyek ini baru mulai dikerjakan. Nantinya kereta bandara Soekarno Hatta ini menjadi kereta bandara kedua di Indonesia setelah kereta bandara di Medan.

“Awalnya dulu diciptakan di bandara Soetta, tapi pengadaan tanahnya cukup sulit. Akhirnya yang di Medan lebih dulu beroperasi sejak 25 Juli 2013 karena pembebasan lahan di sana tidak besar. Tapi ini yang terbesar,” ujarnya.

Heru mengungkapkan, jumlah penumpang bandara Soetta baik nasional maupun internasional sudah mencapai 70 juta penumpang setiap tahun. Maka sangat diperlukan pelayanan transportasi dengan kereta bandara.

“Ini adalah sebuah keberanian karena kita ingin berkontribusi terhadap pembangunan nasional. Kita harus mengambil peran ini untuk menghadirkan alternatif terbaik bagi masyarakat nasional dan internasional,” ucapnya

Salah seorang warga, Suryadi (52) mengatakan sangat mendukung program pemerintah yang akan membangun rel kereta bandara Soekarno-Hatta. Warga pasar Anyar ini mengaku bersyukur atas nilai ganti kerugian yang dianggap sudah cukup layak.

“Tanah saya yang dibebasin ada sekitar 1000 meter di Kelurahan Batusari Kecamatan Batuceper. Sama PT KAI diganti Rp8,4 Miliar. Sebelumnya berdiri bengkel karoseri, tapi dua tahun yang lalu sudah pindah. Saya rasa udah cukup, mau ngotot juga untuk apa,” katanya. Suryadi menambahkan, pihaknya berencana menggunakan uang tersebut untuk membeli tanah lagi kembali dan ditabung. (uis/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.