Industri Kreatif Dianggap Kurang Bergairah
SERANG,SNOL- Industri kreatif di Banten selama ini dinilai kurang bergairah. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Banten berharap ke depan pemerintah harus menggali lebih besar lagi potensi tersebut.Ketua Komite Tetap Protokol Kadin Provinsi Banten Ahmad Jajuli, ditemui setelah menghadiri agenda pelatihan kewirausahaan di Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Serang, Senin (19/10) lalu mengatakan, kebijakan Pemprov belum fokus dalam mendorong perkembangan industri kreatif. “Di Banten industri kreatif dan UKM memiliki potensi yang sangat besar. Namun, potensi ini belum sepenuhnya terperhatikan dan tersentuh oleh Pemprov,” katanya.
Salah satu yang kurang mendapatkan perhatian, kata Jajuli, yaitu akses dan fasilitas pengembangan. Misalnya, akses dan fasilitas untuk pengembangan kerajinan batu akik atau batu mulia lainnya. “Banten berbeda dengan di Bandung dan daerah lainnya. Padahal, batu akik yang paling mahal ada di Banten, yaitu Kalimaya,” kata Jajuli.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banten Nurhana mengatakan sektor UMKM dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari banyaknya permintaan terhadap produk khas Banten.
Wakil Ketua Komisi Tetap Bidang UMKM Kadin Indonesia Alawi Ahmad mengatakan, salah satu bentuk dorongan terhadap produk UKM adalah pembentukan UKM Center. Melalui sarana itu, UKM bisa mendapatkan informasi dan pembekalan, sehingga bisa bersaing di pasar bebas ASEAN.
“Mudah-mudahan dengan adanya sarana ini, para pengusaha UKM di Banten bisa terus bertambah dan mampu menunjukkan keahliannya tanpa harus memikirkan kendala permodalan,” kata Alwi.
Menurutnya, saat ini Kadin Indonesia telah bekerja sama dengan dengan Depnaker, BRI, dan LP3I untuk membantu para UKM khususnya di Banten. “Seiring dengan peraturan Bank Indonesia no 14/22/PBI/2012 tentang pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum dan bantuan teknis dalam rangka pengembangan UMKM,” ujarnya. (rus/eua/aep/bnn)