Hirup Udara Tercemar Limbah Industri, Guru dan Murid TK Muntah-Muntah

KABSERANG, SNOL Sejumlah guru dan murid TK Bina Darma di Desa Salira, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, mendadak muntah-muntah.

Diduga hal itu terjadi setelah mereka tanpa sengaja menghirup limbah industri pada mobil yang terparkir dekat sekolah. Akibat kejadian itu, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dibubarkan.

Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (Kabid PAUD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Aber Nurhadi mengatakan, sebelum kejadian yang menimpa guru dan murid, dikabarkan banyak mobil yang memuat limbah lalulalang. Bahkan, sempat ada yang terparkir di dekat sekolah tersebut.

Namun, karena baunya begitu menyengat sehingga baru terasa dampaknya belakangan. “Hari ini (kemarin,red) baunya sangat menyengat sekali. Sehingga guru dan murid-murid mendadak muntah-muntah,” kata Nurhadi.

Kejadian itu sekitar pukul 09.00 WIB. Saat siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. “Kejadiannya saat jam pelajaran olahraga, pertama yang muntah-muntah adalah guru. Kemudian dilakukan pertolongan dengan minum air hangat, sampai benarbenar membaik kondisinya. Tapi, setelah semuanya dibawa masuk ke dalam ruangan, justru malah murid-murid banyak yang muntah-muntah juga,” tambahnya.

Untuk menghindari kejadian yang lebih parah, kepala TK Bina Darmapun langsung mengambil kebijakan dengan memulangkan para murid lebih cepat. “Anak-anak terpaksa dibubarkan, agar kondis-inya tidak semakin parah,” tambahnya.

Aroma bau menyangat yang mengakibatkan guru dan murid muntahmuntah itu harus segera diselidiki. Karena sudah menimbulkan korban dan mengganggu kenyamanan orang di sekitarnya, serta mengganggu KBM.

“Kami berharap kejadian tersebut ditangani serius. Supaya tidak terjadi lagi. Kalau memang di sekitar industri banyak masyarakat, tolong juga perhatikan lingkungannya,” harapnya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Serang, Irawan Noor belum dapat memberikan keterangan terkait persoalan itu. Ketika coba dikonfirmasi terkait dugaan limbah nomor telepon selulernya tidak aktif. (sidik/mardiana/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.