Bus Kondangan Diserang Massa

TANGERANG,SNOL—Aksi lempar batu dalam penyelenggaraan final Piala Presiden 2015 tak hanya terjadi di Jakarta tapi juga Tangerang Selatan. Satu unit mini bus pengangkut rombongan kondangan dari wilayah Gunung Sindur Bogor ringsek ditimpuk batu sekelompok orang di Fly Over Ciputat Kota Tangerang Selatan, Minggu (18/10) dinihari.Peristiwa mencekam itu terjadi pukul 02.30 dini hari. Bus yang mengangkut 40 orang rombongan kondangan di Gunung Sindur melaju di jalan Dewi Sartika Ciputat. Sopir dan kernet bus yang sebenarnya sudah merasa dibuntuti ketika masih berada di wilayah Parung, Bogor tiba –tiba dikejutkan dengan lemparan batu dari massa yang berkumpul di bawah fly over Ciputat, tepatnya di kawasan Mega Mall Ciputat. Belum selesai dengan lemparan batu, sopir dan penumpang mini bus berplat nomor B 7162 BW itu kembali dikejutkan dengan hadangan ratusan suporter yang menyerang dan melempari bus dengan batu. Khawatir dengan aksi brutal tersebut, sopir melarikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi ke arah Polsek Ciputat untuk mencari bantuan.

“Bus kami kacanya pecah di bagian samping kanan dan kiri. Sopir luka di bagian bibir dan kaki kanan. Ada penumpang yang dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan serius,”ujar Rudi, kernet mini bus di Mapolsek Ciputat, Minggu (18/10).

Kapolsek Ciputat Kompol Damanik membenarkan serangan sekelompok warga terhadap mini bus pada kemarin dinihari. Dia menjelaskan, setelah mendapatkan laporan, polisi langsung melakukan pengejaran ke lokasi. Aparat Polsek Ciputat mengamankan 32 orang yang diduga terlibat dalam penyerangan tersebut. Sebagian ditahan di Polsek Ciputat dan Polsek Pamulang dan lainnya diserahkan ke Polres Tangerang Selatan.

“Dari penyerangan ini, kami mengamankan barang bukti sejumlah batu, balok dan mini bus yang pecah,”ungkap Kompol Damanik. Salah seorang pemuda yang diamankan, Theo (19) mengaku tidak tahu menahu adanya pelemparan. Saat ditangkap polisi, pria asli Karawang itu sedang asyik berbicara dengan kawan lamanya di sekitar fly over Ciputat.

Sementara itu, aksi kejar-kejaran antara polisi dengan puluhan remaja tanggung juga terjadi tak jauh dari Mapolsek Ciputat, Minggu (18/10) siang. Aksi kejar-kejaran tersebut berawal dari laporan warga yang menyebutkan ada sekelompok remaja diduga supporter Persija hendak menuju Gelora Bung Karno. Mendengar laporan tersebut, Kompol Damanik memimpin langsung pengejaran hingga mendapatkan 20 remaja tanggung. Tapi, setelah dilakukan penggeledahan satu persatu tidak ditemukan barang-barang yang mencurigakan. Setelah penggeledahan, ke 20 remaja tanggung tersebut disuruh pulang ke rumah masing-masing.

Tingginya ketegangan di wilayah Ciputat mendapatkan perhatian Wakapolda Brigjen Polisi Nandang yang mengunjungi Polsek Ciputat. Dalam kunjungan yang tak kurang dari satu jam tersebut, Brigjen Nandang menjelaskan sedang melakukan monitoring pengamanan Final Piala Presiden di wilayah-wilayah yang menjadi basis suporter.

“Polda Metro Jaya menerjunkan 9.000 personil kepolisian dibantu unsur TNI dan Satpol PP untuk mengamankan Final Piala Presiden,”ungkap Brigjen Nandang kemarin siang sekira pukul 12.20 wib.

Polisi memprioritaskan pengamanan terhadap jalannya Piala Presiden 2015. Selain Polres Tangsel, Kepolisian Resor Metro Tangerang juga mengawal Viking, fans sepakbola Persib Bandung yang ada di Kota Tangerang. Untuk mengantisipasi kericuhan yang ada, polres menempatkan anggotanya di setiap jembatan tol maupun tempat-tempat yang dikhawatirkan terjadi kericuhan.

Kapolres Metro Tangerang, Kombespol Agus Pranoto mengatakan, pihaknya menempatkan petugas dari KM 9 Karang Tengah sampai KM 17 Pinangsia. Sedikitnya ada sekitar 391 personil yang diterjunkan untuk membantu keamanan Piala Presiden yang berlangsung di Stadion GBK Jakarta.

“Kita juga dibantu sama TNI, Pokdar Kamtibmas dan Dishub. Pokoknya sepanjang jalan yang dilewati pendukung akan dijaga petugas, baik dibawah maupun diatas tol,” kata Kapolres.

Kapolres mengungkapkan, pemberangkatan Viking Tangerang sudah dilakukan dari Jalan Gatot Subroto, Jatiuwung (dekat SMKN 8 Tangerang) sejak pukul 09.00 wib. Ada 317 orang yang diberangkatkan menggunakan 5 bus.

“Sebelum berangkat isi tas mereka sudah diperiksa. Setelah itu diarahkan naik bus dan setiap bus ada dua petugas kepolisian yang jaga. Tidak ada yang boleh membawa motor, semuanya naik bus dan dikawal dari berangkat sampai pulang,” jelasnya.

Dari Jakarta, Polda Metro Jaya terus melakukan tindakan tegas terhadap para perusuh di ajang Piala Presiden 2015. Sampai pukul 19.00 wib, sudah ada 714 orang yang ditangkap aparat polisi.

“Ini yang sudah diamankan baik dari Gelora Bung Karno maupun di lokasi lain,” ujar seorang perwira yang enggan disebut namanya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (18/10).

Dari 714 orang ini usianya beragam, mulai dari belasan hingga puluhan tahun. Rata-rata memang masih ABG dengan tampang yang masih polos-polos. Dari bocah SD kelas 6 hingga ABG cewek pun ikut terjaring polisi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian kepada wartawan di Jakarta, Minggu (18/10) mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi provokator yang menggerakkan aksi pelemparan batu terhadap para pengendara yang terjadi di beberapa lokasi. Polisi sedang bergerak untuk segera menangkap pelakunya.

“Saya sudah tugaskan cyber crime, sudah diketahui ada 2 orang (provokator). 1 orang sudah mau ditangkap,” kata Tito.

Seperti diketahui, selama dua malam terakhir, sebelum penyelenggaraan final Piala Presiden 2015, sekelompok massa melakukan aksi pelemparan terhadap para pengendara di beberapa lokasi di, Tangerang, Jakarta dan Bekasi. Kapolda menyebut tidak ada Jakmania yang terlibat, kalau pun ada, hanya segelintir fans yang ‘cair’ yang tidak terstruktur dan hanya ikut-ikutan.

Massa tidak hanya menyerang warga sipil, bahkan mobil dinas Kapolres Jakarta Timur Kombes Umar Faroq pun ikut menjadi korban pelemparan di pintu keluar Tol Jatiwaringin, Makasar, Jakarta Timur. Saat ditanya kemungkinan ada pihak lain yang sengaja menciptakan kericuhan untuk membuat situasi tidak akan, Tito mengatakan akan menyelidikinya.

“Nanti kita selidiki kalau ada,” imbuhnya.

Ditemui terpisah, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Mukti mengatakan hal yang sama. Orang-orang tersebut, kata Krishna adalah koordinator penggerak massa.

“Intinya ini ada provokasi, ada yang mengumpulkan, ada yang mengajak dan mengkoordinir ini kita tindak. Kita sedang cari pelakunya,” imbuh Krishna. (uis/nunung/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.