Ribuan Rumah si Miskin Belum Teraliri Listrik

SERANG,SNOL– Sebanyak 32.814 Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang tersebar di 29 kecamatan se-Kabupaten Serang, belum teraliri listrik. Alasan ekonomi lemah dan posisi rumah yang jauh dari sambungan listrik, menjadi faktor dominan penyebab belum adanya aliran listrik itu.Kepal Bidang Energi pada Dinas Kelautan Perikanan Energi dan Sumber Daya Manusia (DKPESDM) Kabupaten Serang, Pangpang Rara mengatakan, berdasarkan pendataan hingga Desember 2014 lalu, presentase rumah tangga yang sudah teraliri listrik atau rasio elekrifikasi baru mencapai 91,31 persen atau sebanyak 339,685 rumah tangga dari jumlah sebanyak 371,999 rumah tangga.

“Berdasrkan hasil survey ke sejumlah masyarakat yang belum teraliri listrik, persoalan yang dihadapi oleh masyarakat selama ini adalah faktor ekonomi dan sambungan listrik yang jauh dari pemukiman warga. Rumah yang belum teraliri listriki ini rata-rata di daerah pedesaan terpencil,” kata Pangpang, Senin (5/10).

Ia memastikan pada APBD Perubahan TA 2015 ini sebanyak 512 rumah tangga yang tersebar di 13 kecamatan, yakni Kecamatan Tunjungteja, Petir, Cikeusal, Kragilan, Pabuaran, Ciruas, Pontang, Baros, Ciomas, Padarincang, Cikande, Kibin, dan Bandung, akan mendapatkan bantuan Listrik Desa (Lisdes), dengan total anggaran yang dikucurkan Rp 635 juta.

“Kami sudah melakukan survey ke lapangan. Kami memastikan 80 persen terealisasi semua. Mereka ini yang memang masyarakat tidak mampu membeli kwh, kondisi rumah penerima bantuan juga non permanen. Sasarannya betul-betul kepada orang orang yang tidak mampu. Bantuan Kwh yang kita berikan ini dayanya 450 watt,” tambahnya.

Kepala Seksi (Kasi) Listrik Desa (Lisdes) pada DKPESDM Kabupaten Serang, As’adi menambahkan, selama satu bulan ini pihaknya sedang gencar melakukan survey dan pendataan penerima Lisdes. Hal itu dilakukan untuk memastikan proposal yang diajukan.

“Kemungkinan hampir semua yang kita survey bisa terealisasi. Soalnya, ketika kita memastikan kondisi penerima sesuai alamat memang benar rata-rata orang yang tidak mampu. Kalau memang ketika  kita survey ke lapangan masih dilihat kondisi rumahnya masih bagus atau masih mampu, kami pastikan tidak akan direalisasi,” imbuhnya. (sidik/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.