Survey Pasar, 60 Item Barang Jadi Perhatian Apindo
PANDEGLANG,SNOL– Di tengah lemahnya perekonomian bangsa yang berdampak ke seluruh daerah di nusantara ini, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Pandeglang bergerak melakukan survey harga terhadap 60 item barang yang dijual di pasaran. Sedikitnya 4 pasar yang menjadi sasaran survey yaitu, Pasar Badak dan Plaza Pandeglang, Pasar Labuan, Pasar Panimbang, dan Pasar Menes.Alhasil, diketahui seluruh barang kebutuhan pokok, seperti beras, sayur mayur, minyak, terigu, telur, elpiji, daging, pakaian, celana, dan beberapa barang lainnya, mengalami harga yang berbeda-beda.
Ketua Apindo Pandeglang Lukman Hakim mengungkapkan, semakin jauh posisi pasar harga barang yang dijual semakin mahal. Seperti harga barang di pasar Pandeglang dengan pasar Menes, berbeda. Begitu juga di pasar Labuan, Panimbang dan pasar lainnya. “Kemungkinan perbedaan harga dipicu dengan jarak tempuh karena jarak antara pasar Badak Pandeglang dengan Menes, Labuan dan Panimbang juga cukup jauh,” kata Lukman, Senin (7/9).
Perbedaan harga, antara Rp15-25 ribu. Menurutnya, dengan kondisi perekonomian seperti saat ini, kalangan pengusaha sangat dilematis. Sehingga, satu-satunya cara yang paling efektif adalah mengurangi jumlah karyawan atau mengukur barang produksi.
Namun demikian, pihaknya akan menggelar pertemuan dengan Apindo se Banten, perwakilan Pemda, Serikat Buruh/Pekerja, dewan pengupahan, dan steakholder terkait lainnya. “Kita butuh patokan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), yang nantinya menjadi patokan untuk menentukan Upah Minimum Kabupaten (UMK) atau UMP,” tambahnya.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Pandeglang, Undang Suhendar mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi intens dengan Apindo, Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Dinkoperindagpas), dan memberikan pembinaan kepada para serikat buruh. “Kami berusaha untuk tetap menjaga kondusifitas, sehingga pembangunan daerah tetap terlaksana dengan baik,” ujar Undang.
Beberapa perusahaan industri yang selama ini terus dikoordinasikannya antara lain, Cibaliung Sumber Daya (CSD), PLTU II Labuan, PT Sosro dan beberapa pihak lainnya. Soal survey harga ke pasar yang dilakukan Apindo dan beberapa instansi lainnya, tambah Undang, pihaknya tidak terlibat langsung. “Tapi, bagaimanapun kami turut mempertimbangkan soal kebijakan UMK dan keberadaan tenaga kerja di wilayah Pandeglang,” imbuhnya. (mardiana/jarkasih)