Kapasitas IPAL RSUD Minim
TANGERANG, SNOL—Komisi II DPRD Kota Tangerang, Kamis (3/9) siang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Kota Tangerang. Sidak digelar untuk mengetahui kesiapan RSUD dalam penambahan fasilitas pelayanan. Sidak diikuti oleh Ketua Komisi II Kartini, Sekretaris Komisi II Amarno, serta anggotanya Yati Rohayati dan Yatmi. Selain melihat secara langsung kondisi RSUD, anggota dewan ini juga sempat menanyai pasien yang tengah antre.“Bagaimana bu pelayanan rumah sakit di sini?” tanya Amarno kepada salah seorang pasien BPJS, bernama Sardina (58). “Alhamdulillah Pak, baik enggak ada keluhan. Paling cuma antre doang,” kata perempuan warga Gang Kabel No.61 RT02/08 Cipondoh menjawab pertanyaan Amarno.
“Ibu ngomong saja, kalau memang ada keluhan,” terang Amarno kembali menegaskan. Kali ini Sadina singkat menjawab. “Iya Pak,” kata Sadina.
Kemarin, pasien yang datang berobat memang terlihat ramai. Tak heran, banyaknya pasien yang berobat membuat antrean cukup panjang. Sardina sendiri mendapat nomor urut 385. “Ini sudah dari jam 10.00 nunggunya,” katanya. Pada saat itu, jarum jam sudah menunjuk angka 12.00 WIB.
Selain berbincang dengan pasien, para wakil rakyat ini juga sempat memeriksa sejumlah fasilitas dan ruangan, seperti ICU, ruang rekam medis dan ruang rawat inap. Anggota DPRD juga mendapat penjelasan dari pejabat RSUD antara lain Direktur Utama RSUD dr Wibosono, Kabag Tata Usaha dr Sudarto Mangapul dan dokter lainnya. Rupanya, rumah sakit yang baru beroperasi sejak pada 10 Maret 2013 ini banyak diisi oleh tenaga muda. Hal ini pun diapresiasi anggota dewan. “Wah dokternya muda-muda ya? Baguslah, mudah-mudahan bisa gerak cepat dalam pelayanan,” kata Amarno.
Terkait fasilitas, menurut Amarno hal yang mendesak untuk ditambah adalah keberadaan ICU. “Saat ini, ICU baru ada 4 dan akan ditingkatkan lagi sehingga menjadi 10, lalu NICU (Neonatal Intensive Care Unit) yang kini hanya ada 2 juga akan ditambahkan sehingga menjadi 8, termasuk juga penambahan PICU (Pediatric Intensive Care Unit),”ucapnya.
Namun meski telah mendapat tambahan fasilitas, Amarno mengatakan, RSUD masih terkendala oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Hal ini menyebabkan rumah sakit tidak bisa mengoperasikan seluruh kapasitas tempat tidur yang dimilikinya. “IPAL yang ada saat ini saat ini baru hanya bisa menampung limbah untuk 150 pasien. Padahal, kapasitas pelayanan pasien bisa ditingkatkan menjadi full capacity yakni 300 pasien,” jelasnya.
Kendala IPAL, lanjut Amarno adalah kendala yang telah terjadi sejak lama. Saat itu, perbaikan IPAL dilaksanakan oleh Dinas Tata Kota. “Namun seiring perubahan SOTK (Satuan Kerja Perangkat Daerah) malah akhirnya tidak jelas, sampai akhirnya IPAL diambil alih oleh BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Tapi karena nilainya di atas Rp 500 juta, maka harus dilelang,” terangnya. Ditambahkannya, anggaran perbaikan IPAL mencapai Rp 2 miliar.
Proses pengerjaan perbaikan IPAL sendiri baru akan dilakukan Januari 2016 mendatang sehingga ditargetkan paling lama, layanan penuh RSUD baru akan terlaksana paling lambat 2017 mendatang. “Itukan saya pikir cukup lama,” tegasnya. Selain itu, seiring dengan penambahan fasilitas tersebut, maka akan diperlukan penambahan pegawai. “Mungkin Oktober atau November sudah bisa dilakukan perekrutan pegawai baru,” jelasnya.
Direktur Utama RSUD Kota Tangerang dr Wibisono membenarkan, salah satu kendala yang dihadapi RSUD dalam pelayanan adalah minimnya kapasitas IPAL. “Nggak mungkin saya paksakan RSUD untuk beroperasi penuh sampai 300 bed kalau IPALnya saja hanya mampu menampung 150,” jelasnya. Karenanya, menurut mantan Sekretaris Dinas Kesehatan ini, guna menyegerakan perbaikan IPAL, pihaknya akhirnya berinisiatif untuk mengambil alih dari pemerintah daerah. “Kalau menunggu dialokasikan pada APBD Perubahan, waktunya terlalu mepet. Kalau nunggu APBD murni terlalu lama, maka kita inisiatif agar IPAL dibuat oleh BLUD,” terang pria dengan ciri khas janggut panjang ini.
Sedangkan terkait kebutuhan pegawai, dia menambahkan, bahwa RSUD saat ini hanya memiliki 886 orang pegawai. “Kita masih butuh sekitar 400 orang pegawai lagi untuk ditempatkan di berbagai posisi, tapi itu tentunya setelah fasilitasnya sudah lengkap pula “pungkasnya. (catur/made)