Pertanian Semakin Kritis, Pjs Bupati Minta Warga Salat Istisqa
PONTANG,SNOL Penjabat sementara (Pjs) Bupati Serang Hudaya Latuconsina mengimbau masyarakat untuk melaksanaan salat minta hujan atau istisqa. Hal tersebut dilakukan lantaran semakin kritisnya ketersediaan air dan belum ada tanda akan turun hujan.
“Sejak awal (menjabat sebagai Penjabat Bupati Serang, red) saya sudah imbau demikian, mari istisqa. Imbauan itu sampai sekarang pun masih berlaku dan saya harap masyarakat menjalaninya,” imbuh Hudaya kepada wartawan seusai meninjau lahan kekeringan di Desa Pontang, Kecamatan Pontang, Rabu (26/8).
Menurut Kepala Disnakertrans Banten tersebut, selain upaya teknis yang dilakukan Pemkab Serang berupa pompanisasi. Langkah lainnya juga harus dilakukan seperti menggelar salat istisqa. Baginya, salat istisqa merupakan hal yang sangat penting karena hal tersebut merupakan upaya nyata mengatasi kekeringan sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Salat istisqa menurut saya bukan upaya nonteknis tapi justru itu sangat teknis betul, selain melakukan pompanisasi dan giling gilir di Bendung Pamarayan. Saya yakin kalau hambanya meminta maka sang mahakuasa akan memberi berkah melalui air hujan,” katanya.
Guna mengantisipasi meluasnya lahan puso maka dirinya menginstruksikan kepada SKPD terkait untuk segara melakukan langkah penyelamatan. “Ada juga yang sudah menguning tapi lahannya kering, yang seperti itu saya minta ke SKPD terkait untuk bisa diselamatkan, semisal dengan pompanisasi. Memang tidak maksimal namun setidaknya petani bisa balik modal,” ungkapnya.
Kepala Distanhutbunnak Kabupaten Serang Yani Herdiyani mengatakan, selama kekeringan pihaknya terus melakukan pendataan lahan yang mengalami kekeringan. Dari hasil pendataan per 1 Juni hingga 15 Agustus, total terdapat 4.134 lahan yang mengalami kekeringan. Di mana 744 lahan tanaman pangan di antaranya puso.
“Seluas 744 hektare lahan tersebut terbagi dalam tiga jenis tanaman yang pertama padi seluas 717 hektare dengan masa tanam 10 hingga 108 HST di 24 kecamatan. Sisanya itu untuk kedelai dan jagung,” tuturnya.
Secara keseluruhan, yang mengalami puso tersebar di 25 kecamatan. Puso padi tertinggi terjadi di Kecamatan Carenang seluas 257 hektar, tanaman kedelai di Kecamatan Petir seluas 10 hektare, dan tanaman jagung juga di Kecamatan Petir seluas 17 hektar.
“Untuk lahan persemaian yang mengalami kekeringan seluas 15.500 hektar dan yang puso 7.500 hektar. Untuk upaya penyelamatan lahan hampir puso kami akan melakukan pompanisasi dengan mengerahkan lima unit mesin pompa yang kami miliki,” ujarnya.(dwa/aep/bnn)