Proyek Estetika Jembatan Unis Dikritik
TANGERANG, SNOL—Pemkot Tangerang kembali melanjutkan pembangunan estetika jembatan UNIS yang telah memasuki tahap ketiga dengan nilai sebesar Rp 400 juta. Proyek tersebut merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya yang dimaksudkan untuk mempercantik jembatan. Kepala Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang Iksan mengatakan, proyek tersebut adalah rencana dari tahun 2012 kemudian tahun 2013 dimulai dengan tahap strukturnya. Dikatakannya proyek tersebut dilakukan untuk mempercantik jembatan sesuai apa yang diinginkan oleh Walikota Tangerang agar terlihat unik dan menarik.
“Ada dua jembatan yang dipercantik estetikanya yaitu Jembatan Unis dan Lio Baru,”ujar Iksan.
Sementara Kepala Dinas DBMSDA Nana Trisyana mengatakan bahwa saat ini proyek estetika untuk jembatan Unis yang menghubungkan Tanah Gocap Karawaci dengan Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan Tangerang sudah selesai dalam proses lelang dan akan segera dilanjutkan pembangunannya yang akan dimulai pada bulan Agustus ini. Saat ini pihak kontraktor sedang dalam tahap pengerjaan dengan melakukan mobilisasi alat-alat dan bahan bangunan menuju ke lokasi jembatan. “Agustus ditargetkan sudah dimulai pembangunannya,”ujar Nana.
Dikatakannya bahwa pengadaan dilakukan melalui proses lelang yang didaftarkan melalui LPSE dan diikuti oleh berbagai perusahaan yang melakukan penawaran sesuai jadwal telah selesai pada Juni lalu. Proyek tersebut merupakan kelanjutan dari proyek estetika sebelumnya yang juga telah dilakukan pembangunanya melalui proses lelang.
“Saat ini tahap ketiga untuk proyek tersebut,”ujar Nana. Berdasarkan pantauan Satelit News di lokasi Jembatan Unis sudah terpasang scafholding di atas tiang penyangga bangunan jembatan akan tetapi belum nampak pekerja yang melakukan pengerjaan jembatan tersebut. Salah seorang warga bernama Hasan yang melintas di jembatan tersebut mengatakan bahwa sah saja apabila Pemkot ingin mempercantik kota melalui pembangunan estetika jembatan akan tetapi diminta agar tidak terlalu memakan biaya yang besar dan konsepnya dapat disederhanakan agar biayanya bisa dialihkan ke bentuk yang lainnya yang lebih bermanfaat untuk masyarakat Kota Tangerang.
“Sederhana saja yang tidak terlalu banyak biayanya,”ujar Hasan singkat. Selain Hasan, proyek ini juga disorot aktivis dari Jaringan Nurani Rakyat (Janur) Ade Yunus. Dikatakannya, proyek tersebut merupakan pemborosan. “Proyek senilai Rp 4,193 miliar yang dilaksanakan selama tiga tahap ini tidak memiliki fungsi dan manfaat banyak untuk masyarakat, dimana hal ini seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan yang dapat dirasakan langsung manfaatnya,” terangnya dalam pesan singkatnya kepada koran ini. Terlebih kata Ade kondisi pondisi jembatan juga menurutnya sudah rapuh. “Bila jembatan roboh maka sama saja kehilangan Rp 4,139 uang rakyat,” terangnya. (mg28/made)