Ke Rutan, Bupati Disambut Bau Sampah
PANDEGLANG,SNOL–Kabupaten Pandeglang yang memiliki slogan Bersih Elok Ramah Kuat Aman dan Hidup (Berkah), ternyata tak seindah yang dibayangkan. Kebersihan dipusat kota pun ternyata masih luput dari perhatian. Terbukti, masih sering terlihatnya tumpukan sampah di depan Rutan kelas II B yang berdekatan dengan masjid Agung dan gedung DPRD Pandeglang.Pengendara, pejalan kaki dan masyarakat sekitar, dipastikan akan mencium bau tak sedap ketika melintasi Jalan Raya Masjid Agung itu, karena tumpukan sampah basah bercampur kotoran sampah rumahan, terlihat mengganggu pemandangan. Selama ini hal itu terkesan dibiarkan dan tak ada reaksi cepat dari instansi terkait.
Lebih memprihatinkan lagi saat bupati dan sejumlah pejabat lainnya berkunjung ke Rutan, sampah pun dibiarkan berserakan. Pedagang kaki lima (PKL) sekitar Tempat Pembuangan Sampah (TPS), juga mengeluhkan keberadaan sampah tersebut.
Salah seorang pedagang siomay, Abah Minta (56) mengatakan, bukan hanya dirinya yang merasa terganggu dengan bau sampah itu, tapi hampir semua pelanggannya sering mengguncingkannya. Ia sangat tidak nyaman berjualan di lokasi itu namun tak ada pilihan tempat lagi. “Saya sih lihat, siapa saja yang buang sampah kesitu. Termasuk warga sekitar,” kata Minta, Senin (17/8).
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Cipta Karya, Penaan Ruang dan Kebersihan (DCPK) Pandeglang, Anwari Husnira mengatakan, TPS dilokasi itu khusus untuk pihak Rutan, dan tidak ada masalah dengan lokasi TPS nya. Pihaknya juga mengklaim, selalu mengangkut sampah sesuai jadwal dan sampah rutan jatahnya dua hari sekali diangkut. “Berserakanya sampah, karena banyak oknum masyarakat yang ikut membuang sampah disitu. Kalau hanya pihak Rutan, saya rasa tidak akan sampai seperti itu. Karena kami masih kekurangan fasilitas mobil untuk mengangkutnya, kami menjadwalkan pengangkutan sampah di depan rutan itu dua hari sekali,” ungkap Anwari.
Rutan Bangun Gerbang Napi Mandiri
Hilangkan kesan ekslusif, Rutan kelas II B Kabupaten Pandeglang berbenah. Guna memberikan kesan terbuka khususnya terkait dengan informasi dan pelayanan, pihaknya membangun Broadband Learning Centre (BLC) atau dikenal dengan sebutan Gerbang Napi Mandiri. Peresmiannya dilakukan bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 70 oleh Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi, disaksikan seluruh pejabat Muspida, beserta jajaran Rutan setempat yang ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti.
Kepala Rutan Kelas II B Pandeglang, Akbar Amnur mengatakan, dibangunya BLC itu merupakan bagian dari gerakan untuk menghilangkan anggapan masyarakat terhadap Rutan yang selama ini dipandang menakutkan dan untuk menyadarkan masyarakat agar tidak mencemooh warga binaan ketika keluar dari Rutan.
“Kami membuat BLC, bukan hanya untuk mendidik dan menyiapkan bantuan hukum untuk warga binaan kami. Tapi juga untuk menghilangkan anggapan bahwa Rutan itu menyeramkan. Kami juga akan memberikan informasi melalui web, memberikan layanan pengaduan untuk warga binaan dan masyarakat umum yang berkunjung ke Rutan,” kata Akbar, Senin (17/8).
Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi mengatakan, dirinya sangat terharu sekali dengan pimpinan Rutan yang sekarang. Selain mampu mewujudkan rasa keamanan dan kenyamanan, juga bisa membuat hal yang baru untuk kemajuan masyarakat Pandeglang khususnya.
“Sudah kami pikirkan bersama DPRD, agar Rutan ini diperluas. Kami turut berbangga hati, dengan banyaknya perubahan di Rutan kelas II B Pandeglang ini. Kami juga akan terus upayakan, agar bisa membantu kemajuan Rutan ini,” imbuhnya. (mg29/mardiana/jarkasih)