Selamat Nyoblos Kota Tangerang
Polisi Bersenjata Lengkap Kawal TPS Rawan Konflik
TANGERANG, SNOL Warga Kota Tangerang menentukan pilihan terhadap lima pasangan calon walikota dan wakil walikota dalam Pilwakot, hari ini (31/8). Sekitar 1,1 juta pemilih akan memilih di antara lima pasangan calon. Yakni, Harry Mulya Zein-Iskandar Zulkarnaen, Abdul Syukur-Hilmi Fuad, Dedi “Miing” Gumelar-Suratno Abubakar, Ahmad Marju Kodri-Gatot Supriyanto dan Arief R Wismansyah-Sachrudin.
Apakah Harry Mulya Zein dengan slogan teruskan mengabdi dan melayani, atau Abdul Syukur yang maju terus pantang mundur, atau Dedi “Miing” Gumelar yang mengusung Tangerang baru, atau Ahmad Marju Kodri dengan masa keemasan, ataukah incumbent Arief R Wismansyah yang mengusung hari ini dan masa depan lanjutkan? Semuanya akan terjawab hari ini.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten, Agus Supriyatna mengatakan, jumlah pemilih Pilwakot Tangerang sebanyak 1.165.855 pemilih yang berhak memberikan suaranya di 2.938 tempat pemungutan suara (TPS). Agus berharap, masyarakat Kota Tangerang datang ke TPS mulai pukul 07.00-13.00 WIB.
“Sehingga proses pemilukada berjalan dengan baik. Dan kepada penyelenggara, baik KPPS, PPS, maupun PPK agar bekerja dengan cermat profesional, independen dan netral, karena proses pemilukada milik masyarakat,” terang Agus kepada Satelit News, Jumat (30/8).
Penyelenggara pemilukada, kata Agus, tidak boleh mengurangi atau menambahkan perolehan suara pasangan calon. “Kalau mereka melanggar, sebagaimana UU 15/2011 Panwaslu akan mengawasi kinerjanya,” terangnya.
Sesuai dengan aturan, jika terjadi penyelenggara yang bekerja di luar ketentuan, maka akan terkena sanksi. “Sanksinya tergantung bentuk pelanggaran,” terangnya.
Selain itu, kepada lembaga survei yang akan melakukan hitung cepat (quick count), diminta hasilnya baru dirilis di atas pukul 13.00 WIB. KPU sendiri, kata Agus, akan menggunakan penghitungan real count. “Artinya, kita menunggu hasil hitung di TPS, PPS,” terangnya.
Komisioner KPU Provinsi Banten lainnya, Syaeful Bahri menambahkan, seluruh persiapan terkait proses pencoblosan di Pemilukada Kota Tangerang 31 Agustus 2013, sudah siap 100 persen. “Seluruh logistik untuk kebutuhan pencoblosan Sabtu (31/8) besok (hari ini-red), seperti surat suara, tinta, formulir dan lain-lain sudah di distribusikan ke PPS dan akan dikirim ke tiap-tiap TPS,” ujar Syaeful, Jumat (30/8).
Untuk kesiapan TPS, Syaeful mengaku sudah melakukan pemantauan di beberapa titik, seperti di Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang. “Pada prinsipnya kami siap menggelar Pemilukada Kota Tangerang dan sudah memerintahkan kepada PPS agar mempersiapkan seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS),” katanya.
Ditambahkannya, selain logistik pihaknya juga sudah menyiapkan honor bagi ketua dan anggota KPPS. Anggaran yang disediakan untuk ini mencapai Rp 3,3 miliar. “Untuk Ketua KPPS dapat honor Rp 400 ribu ditambah uang makan Rp 50 ribu. Sedangkan anggota honornya Rp 300 ribu ditambah uang makan Rp 50 ribu. Sedangkan untuk tenda kami menganggarkan seiktar Rp 520 ribu per-TPS,” ujarnya.
Syaeful berharap kepada masyarakat Kota Tangerang agar menggunakan hak pilihnya, dengan cerdas dan jangan tergiur dengan ajakan-ajakan yang bisa berakibat terjadinya pelanggaran. “Kami berharap Sabtu (31/8) benar-benar menjadi hajatannya warga Kota Tangerang dan bagi warga yang tidak terdaftar di DPT, bisa ikut mencoblos hanya dengan menunjukkan KTP dan Kartu keluarga (KK) Kota Tangerang,” jelasnya.
Masih kata Syaeful, terkait hari libur saat pencoblosan, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) nomor 286/kep.440-Huk/2013 tentang hari libur dalam rangka pemungutan suara kepala daerah dan wakil kepala Daerah Kota Tangerang 2013. “Hal ini sesuai dengan pasal 86 ayat 3 Undang-Undang (UU) 32 Tahun 2004 Tentang pemerintahan daerah, bahwa pemungutan suara dilakukan pada hari libur atau hari yang diliburkan,” paparnya.
Terpisah, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang, Takhono mengatakan, guna menjaga kelancaran saat pencoblosan. Pihaknya berharap agar tim kampanye agar menahan diri dan mengindari praktek-praktek kecurangan. “Mari kita ciptakan Pilkada Kota Tangerang yang jujur dan damai,” tegasnya.
Marak Surat Panggilan Ganda
Pemilih di Kota Tangerang diduga banyak yang menerima surat panggilan ganda untuk mencoblos di TPS dari KPU Kota Tangerang. Satu orang menerima dua surat panggilan sekaligus.
Satelit News mendapati salah seorang warga yang menerima surat panggilan ganda untuk mencoblos pada Pilwakot Tangerang, hari ini. Surat itu atas nama Gus Suyadi, warga Blok Arafah Panunggangan Barat Kecamatan Cibodas. “Saya dapat dua surat panggilan sekaligus. Dua-duanya atas nama saya. Tetangga saya bernama Dahlianis juga dapat surat panggilan ganda,” kata Gus Suyadi kepada Satelit News, Jumat malam.
Dia juga menerima laporan adanya warga lain yang mendapat surat panggilan ganda. Bahkan ada warga yang sudah pindah dari Kota Tangerang ke daerah lain namun masih mendapat surat panggilan untuk mencoblos. “Ini bahaya kalau dibiarkan. Khawatir disalah gunakan oleh oknum tertentu. KPU harus bertindak,” imbuhnya. Gus Suyadi mengaku satu dari dua surat yang dia terima sudah dikembalikan ke TPS.
Siagakan Perwira
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Riad mengatakan, untuk mengamankan jalannya pemungutan suara Pilwakot Tangerang, sejumlah perangkat keamanan juga telah disiagakan. Bahkan, perwira bersenjata lengkap sengaja ditempatkan pada sejumlah TPS yang dianggap rawan terjadi konflik.
“Khusus untuk di TPS yang berpotensi ricuh, kami sengaja meletakan sejumlah perwira polisi bersenjata lengkap untuk memantau dan mengendalikan situasi di sana,” ujar Kombes Pol Riad, Jumat (30/8).
Menurut Riad, dari hasil evaluasi yang dilakukan beberapa waktu lalu, seluruh TPS yang ada di tiap-tiap kecamatan memiliki potensi ricuh. Oleh karena itu, pihaknya akan tetap memberikan konsentrasi pada seluruh lokasi pemilihan guna menghindari hal yang tidak diinginkan. (kiki/made/deddy)