Bandel, PKL Pasar Lembang Digusur
TANGERANG, SNOL—Meski sudah sering ditertibkan, para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di Pasar Lembang jalan Raden Fatah tetap membandel. Hal itu membuat Camat Ciledug Budi Wahyudi gusar. Karenanya, penertiban kembali digelar dengan skala yang lebih besar dan melibatkan aparat gabungan dari unsur. Kelurahan, Dinas Perhubungan (DishuB-), Kepolisian, Kodim 05/06, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang membersihkan bangunan yang berdiri di atas saluran air, Kamis (13/8).Pantauan Satelit News, para PKL yang didominasi pedagang pisang hanya bisa pasrah saat petugas mengeksekusi lapaknya. Bangunan yang berdiri dari sebilah cagak kayu pun dipotong secara bergilir dengan mesin gergaji. Tak ada satupun pedagang yang berani melawan.
Budi Wahyudi usai penertiban, Kamis (12/8) mengatakan, sudah banyak keluhan masyarakat terhadap kondisi PKL yang berada pinggiran jalan tersebut. kata Budi, keberadaan PKL hanya membuat lalu lintas macet juga membuat lingkungan kotor. “Bangunan mereka memakan bahu, sehingga membuat jalanan macet,” katanya, kemarin.
Ia menambahkan, pihaknya sebelum melakukan tindakan tegas telah memberi tenggat waktu kepada pedagang. Namun, karena tidak adanya rasa kepedulian para pedagang membuatnya geram. “Sebelumnya sudah saya imbau melalui surat edaran, tapi tetep saja mereka tidak nurut,” katanya.
Dikatakannya, surat edaran telah dilayangkannya sebanyak tiga kali. Selain itu, setiap hari Trantib Kecamatan Ciledug juga sudah mengusir mereka. “Mereka memang bandel, ketika diusir dia pergi, tapi setelah ditinggal dia kembali ke posisi semula,” ungkapnya.
Ditambahkannya, untuk penertiban kali ini, pihaknya mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak seperti Kepolisian, Dishub, Kodim 05/06, dan Satpol PP Kota Tangerang. Dengan adanya kerjasama, Pasar Lembang klaimnya berhasil ditertibkan. “Atas kerjasama dari pihak-pihak tersebut, Pasar Lembang berhasil dibersihkan.
Terpisah, Kasi Trantib Ciledug, Muhammad Syahri mengatakan, pihaknya sering melakukan monitoring terhadap para PKL. Kata dia, PKL sangat sulit untuk ditertibkan. “Sulit untuk menghilangkan PKL dari Pasar Lembang,” katanya. Ia menambahkan, penertiban yang dilakukan kali ini, pihaknya mengaku amat serius. “Kita datang langsung kita potong semua,” imbuh Syahri. Menurutnya, adanya bangunan di atas drainase hanya membuat drainase tersebut kotor dan tak berfungsi. Sehingga lokasi tersebut sering mengalami banjir. “Pasti banjir itu kalau hujan turun,” pungkasnya. (mg31/made)