Sampah Digondrong Masih Menumpuk
CIPONDOH, SNOL—Sampah yang berada di jalan Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh masih menumpuk. Warga sekitar mengeluhkan keberadaan sampah tersebut.
Kondisi itu makin bertambah parah ketika angin bertiup kencang sehingga sampah terbang dan menimbulkan bau tidak sedap. Lurah Gondrong H. Rudin yang dimintai komentarnya terkait kondisi ini mengatakan, pihaknya sudah semaksimal mungkin mengatasi masalah sampah. Ia pun mengaku sudah sering melakukan sosialisasi kepada RT/RW terkait masalah sampah yang ada di wilayahnya.
“Saya sudah semaksimal mungkin, namun sepertinya lokasi itu belum dapat terhindar dari sampah,” kata dia. Rudin juga menambahkan, pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) pub telah menjalankan tugasnya dengan melakukan pengangkutan setiap harinya. “DKP mengangkut pasar mulai dari pukul 07.00 WIB dan pukul 01.00 WIB,” jelasnya.
Menurut Rudin, di wilayahnya yang menjadi sasaran warga untuk membuang sampah ada tiga titik, yakni di RW 1, 4, dan 05. Kata Lurah, saat ini sudah ada sepuluh gerobak sampah yang berjaga di lokasi tersebut dan jika penuh petugas langsung membawanya.
“Sebenarnya dulu di Kelurahan Gondrong ada TPS, namun sekarang sudah tidak ada. Sebab, pemilik lahannya tidak memperbolehkan jika tanahnya dipergunakan untuk TPS. Saat ini saya juga sedang berusaha mencari lahan agar memiliki tempat pengelola sampah,” jelas Rudin.
Warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sampah yang berada di pinggir jalan tersebut sudah lama. Walaupun setiap harinya sudah diangkut oleh petugas DKP, namun tetap saja menumpuk. “Tiap hari sih diangkut, tapi tetap saja menumpuk,” kata dia.
Ia menambahkan, DKP setiap hari mengangkut sampah tersebut sebanyak dua kali. Namun, upaya yang dilakukan dinas tersebut belum dapat mengatasi volume sampah. “Walaupun sudah diangkut sebanyak dua kali masih belum teratasi, sampah masih banyak dan menumpuk,” katanya.
Menurutnya, sampah yang bertumpuk itu bukan hanya warga sekitar yang membuangnya. Bahkan, warga luar daerah seperti warga Ketapang dan lainnya. “Wilayah ini sering dilewati oleh warga luar daerah, jadi banyak juga yang membuang sampah di sini, ” pungkasnya.
“Sampah sangat meresahkan masyarakat sekitar, apalagi jika turun hujan. Maka sampah tersebut akan mengeluarkan bau yang menyengat. Selain bau juga dapat mendatangkan penyakit untuk warga sekitar,” ungkapnya.
Sementara dikonfirmasi melalui ponselnya, Sekretaris DKP Sugihharto Ahmad Bagja menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti masalah sampah tersebut. Sisa-sisa sampah yang masih tersisa kata dia, akan diangkat oleh petugas DKP pada malam hari. “Jam terbang untuk mengangkut sampah akan saya tambah, yang tadinya sehari dilakukan dua kali yakni pukul 07.00 dan siang pukul 01.00 WIB sekarang akan dilakukan pengangkutan sampah pada malam hari,” ujarnya. (mg31/made)