Kapal Tenggelam, 10 Orang Hilang
PANDEGLANG,SNOL–Naas dialami para nelayan yang sedang mancing di Pulau Panaitan. Kapal Mesin Hujan Lebat yang membawa penumpang sebanyak 12 orang, terdiri dari 7 orang penumpang, 1 orang nahkoda, dan 4 Anak Buah Kapa (ABK) dengan tujuan layar ke Pulau Panaitan, tenggelam.Informasi yang dihimpun, Awalnya mereka berangkat dari perairan laut Kecamtan Sumur menuju pulau Panaitan pada Kamis (13/8) sekitar Pukul 14.30 Wib. Saat itu gelombang laut cukup besar. Saat kapal sampai di pantai Karang Simon perairan Selat Sunda, di tengah perjalanan sekitar pukul 24.00 Wib tiba-tiba gelombang laut membesar dan air masuk ke dalam kapal. Para penumpang panik dan mereka berkumpul di tengah kapal. Tidak lama kemudian kapal itu tenggelam. Beberapa jam kemudian, ada nelayan Carita yang melintas diarea tersebut, menemukan dua orang ABK bernama Sastra dan Dede. Kedua korban akhirnya berhasil diselamatkan, tapi sepuluh korban lainnya hingga kemarin belum diketahui keberadaannya.
Koordinator Badan Penyelamat Wisata Tirtan (Balawista) Banten, Ade Ervin membenarkan kejadian itu. Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan pencarian terhadap 10 korban lainnya. Pihaknya juga merasa kesulitan, karena pantai tersebut sangat luas. Ditambah peralatan yang dimiliki tidak maksimal untuk melakukan pencarian.
“Kami masih merasa kesulitan dalam pencarian, sebab diluar jangakaun kami. Selain pencarian di tempat kejadian, kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), para nelayan dan aparat diluar daerah Pandeglang seperti Lampung, karena tidak menutup kemungkinan korban bisa terbawa arus gelombang yang cukup tinggi saat kejadian,” kata Ervin, Senin (17/8).
Senada dikatakan Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Doni Hermawan. Ia mengaku, sampai saat ini masih melakukan pencarian gabungan bersama Polair Banten dan Balawista serta warga sekitar. “Kami juga terus melakukan koordinasi dengan warga, khususnya nelayan yang berada di Sumur dan sekitarnya. Tidak menutup kemungkinan, kami juga akan meminta bantuan TNI karena medan yang ditempuh cukup luas dan perlu peralatan lengkap,” ungkap Doni.
Memasuki malam hari sudah tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian. Resiko yang akan dihadapi sangat berat. Belum lagi keterbatasan peralatan pencarian yang sulit mengimbangi situasi perairan. “Petugas disebar, termasuk BPBD berkoordinasi dengan tim SAR,” imbuhnya.
Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau agar para nelayan lebih waspada dan berhati-hati saat akan melakukan pelayaran. Baik untuk pergi memancing, atau mencari tangkapan ikan lainnya. Karena, cuaca laut sedang tidak stabil. (mg29/mardiana/jarkasih)