Presiden Diminta Realistis Terkait RAPBN 2016

JAKARTA,SNOL—Empat hari lagi, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan nota keuangan berisi postur RAPBN 2016 di depan parlemen. APBN pertama yang murni disusun semenjak dilantik sebagai presiden pada Oktober 2014 lalu.“Situasi perekonomian, terutama global yang sedang tidak bersahabat, sepatutnya jadi judgment (pertimbangan, Red) dalam penyusunan nota keuangan nantinya,” kata Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, saat dihubungi, kemarin (9/8). Karena hal itulah, menurut dia, penyampaian nota keuangan yang realistis namun potensial untuk dilaksanakan, akan jauh lebih baik ketimbang merencanakan sesuatu yang nantinya justru sulit direalisasikan.

“Kita percaya para menteri telah bekerja keras untuk menyusun nota keuangan yang realistis, hasilnya bagaimana, kita lihat saja nanti,” tandasnya.

Sebagaimana tradisi sebelum-sebelumnya, penyampaian nota keuangan yang berisi gambaran umum RAPBN tersebut dilaksanakan sebelum peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus. Biasanya, pidato presiden dilaksanakan pada 16 Agustus, bersamaan dengan pembukaan masa sidang I DPR. Namun, karena pada tanggal tersebut bukan bertepatan dengan hari kerja, pelaksanaannya kemudian dimajukan pada Jumat (14/8).

Di luar nota keuangan yang nantinya disampaikan, Taufik mengingatkan kalau ada hal penting yang juga perlu diperhatikan pemerintah. Bahwa, perlu ada koordinasi antarkementerian yang jauh lebih baik kedepan. Khususnya, tim ekonomi yang tentu bakal bersentuhan langsung dengan dengan kondisi ekonomi global terkini.

“Hanya dengan koordinasi yang baik, inovasi-inovasi akan bisa jalan, program-program kerakyatan bisa jalan, dan roda perekonomian juga tidak stagnan,” imbuh politisi PAN tersebut.

Dia menunjuk salah satunya peran BUMN yang seharusnya bisa dioptimalkan ketika APBN menghadapi situasi sulit. Dengan aset besar senilai sekitar Rp 4.600 triliun yang dimiliki, BUMN sepatutnya bisa ikut mendorong perekonomian negara. “Bukan justru ikut stagnan, apalagi merugi. Di sini letak koordinasi itu menjadi sangat penting,” bebernya.

Penyampaian nota keuangan akan menjadi sesi terakhir rangkaian pidato presiden pada hari tersebut. Pada pagi harinya, di depan sidang bersama DPR dan DPD, presiden sebagai kepala negara akan menyampaikan pidato kenegaraan tentang laporan kinerja lembaga-lembaga negara. Kemudian dilanjut dengan pidato kenegaraan peringatan Hari Kemerdekaan ke-70 RI.

Terpisah, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menyatakan, kalau istana kini sedang memfinalisasi draf pidato-pidato presiden yang nantinya akan disampaikan di depan parlemen, pada 14 Agustus. Namun demikian, dia enggan merinci poin-poin apa saja yang akan disinggung presiden dalam tiga pidato kenegaraan nantinya. “Yang pasti sekarang sedang finalisasi,” elaknya.

Dia hanya menyatakan kalau presiden akan menyampaikan sejumlah perubahan fundamental yang diambil pemerintah saat ini. Sekaligus, program-program utama yang akan dilaksanakan pemerintah kedepan. “Lain-lainnya masih finalisasi, tunggu saja,” elaknya singkat. (dyn/jpg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.