Ruang Guru SDN Bunder 1 Terbakar

CIKUPA,SNOL Awal masuk sekolah bagi siswa dan guru di SDN Bunder 1, Kelurahan Bunder Kecamatan Cikupa tak menyenangkan. Kantor guru dan kepala sekolah di lalap si jago merah.

Sejumlah dokumen Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bulan Januari 2015 dan barang berharga lainnya ludes.

                Informasi yang dihimpun Satelit News, peristiwa naas itu terjadi pada hari Rabu (29/7) sekitar pukul 17.30 Wib. Saat itu api berkobar tidak ada seorang pun di sekolah, hingga warga sekitar mengetahui kebakaran setelah asap mengepul dari salah satu gedung yang ternyata adalah kantor guru dan Kepsek. Melihat hal itu warga langsung menyebar informasi dan saling bahu membahu memadamkan api dengan peralatan seadanya.

            Warga terpaksa memecahkan kaca kantor untuk membuat celah api agar mudah dipadamkan dengan menyiram air dari luar. Bahkan warga juga nekat naik ke atas genting untuk menyiram air dari atas. Tak lama, atas informasi warga dua unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) tiba di lokasi kejadian dan mencoba memadamkan api. Namun, satu unit mobil tidak bisa masuk karena akses jalan yang sempit. Setelah padam, petugas Damkar mengecek kembali apakah ada api atau tidak.

            “Saya langsung menghubungi kepala UPT Pendidikan Kecamatan Cikupa, dan pihak kecamatan setelah kejadian ini. Api diduga akibat hubungan arus pendek listrik yang berada di salah satu ruangan pantri kantor guru dan Kepsek. Di ruangan itu ada lemari es dan dispenser yang menyala,” ungkap Kepala SDN Bunder 1 Kecamatan Cikupa kepada wartawan, Kamis (30/7).

            Maskur menambahkan, akibat kejadian tersebut peralatan kantor seperti komputer, mesin ketik, alat peraga, dokumen guru dan siswa, serta dokumen penting berupa data laporan pertanggungjawaban (LPJ) dana BOS bulan Januari 2015 ikut terbakar. “Dokumen penting yang ikut terbakar yakni LPJ dana BOS bulan Januari 2015,” imbuhnya.

            Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Cikupa, Muhamad Juwanda mengatakan, pihaknya sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Menurutnya, karena di lokasi masih banyak puing-puing sisa kebakran dan kurangnya ruang kelas maka untuk semnetara siswa sekolah tersebut diliburkan. “Siswa diliburkan sehari saja (kemarin,red), untuk belajar di rumah. Karena pertimbangan keselamatan mereka. Harapan kami, segera ada perbaikan dari pihak pemerintah,” tandasnya.

            Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Abdul Gani mengaku sudah menerima informasi tersebut. Namun, pihaknya belum mengetahui persis berapa kerugian dan kerusakan yang diderita sekolah tersebut. “Nanti masih dicek dulu,” imbuhnya.

            Menanggapi hal ini, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengaku pihaknya sudah menerima laporan tersebut. Menurutnya, Pemkab Tangerang masih menunggu hasil penghitungan kerugian yang dialami. “Kami sedang hitung kerugiannya dan dijadwalkan perbaikannya dari anggaran bencana di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2015,” pungkasnya. (aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.