Lakalantas, 10 Orang Tewas
BANTEN,SNOL– Sekitar 10 orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di wilayah hukum Polda Banten. Peristiwa mengenaskan itu terjadi selama musim arus mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah / 2015 ini. Polda Banten mengklaim, jumlah kecelakaan pada musim Lebaran tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya namun jumlah korban jiwa meningkat.
Berdasarkan data Lakalantas arus mudik dan arus balik yang diperoleh di Posko Polda Banten, sejak H-7 hingga H-5 Lebaran, Lakalantas yang tercatat di Posko Pengamanan Operasi Ketupat Cikuasa Atas Kota Cilegon, jumlah kecelakaan sebanyak 30 kali kejadian. Dengan rincian, korban meninggal dunia sebanyak 10 orang, luka berat 24, luka ringan 33 dan kerugian materil Rp112.300.000.
Jumlah tersebut tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota. Di antaranya, di wilayah hukum Polres Serang tercatat sebanyak 12 kejadian, 1 orang meninggal dunia, 14 luka berat dan luka ringan 17 orang. Di wilayah Hukum Polres Pandeglang 6 kali kejadian, meninggal dunia sebanyak 3 orang, luka berat 1 orang dan luka ringan 8 orang.
Di wilayah hukum Polres Lebak tercatat 6 kejadian, meninggal dunia 4 orang, luka berat 5, luka ringan 4 orang.
Sedagkan di wilayah Hukum Polres Cilegon, jumlah Lakalantas 5 kejadian, meninggal dunia 2, luka berat 4, luka ringan 3 orang. Dan rincian TKP di Tol terjadi 1 kejadian korban luka ringan jumlah 1 orang.
Kepala Posko Pengamanan Operasi Ketupat Polda Banten AKBP Setiono mengimbau agar para pengemudi bisa lebih berhati-hati dalam memacu kendaraannya selama dalam perjalanan arus balik lebaran. “Kita harapkan pemudik ini jangan terburu-buru, selalu menomorsatukan disiplin berlalu lintas. Istirahat kalau cape,” imbuhnya.
Berbeda dengan data di Posko Pengamanan Operasi Ketupat. Dirlantas Polda Banten Kombespol Rudi Antariksawan mengatakan, jumlah kejadian tahun ini trendnya ada yang mengalami penurunun, namun juga ada yang mengalami peningkatan. “Dibandingkan tahun 2014, jumlah korban meninggal dunia bertambah dari 5 orang menjadi 6 orang, untuk korban luka berat dari 21 orang menjadi 23 orang. Ada pun untuk korban luka ringan mengalami penurunan dari sebelumnya 48 orang menjadi 28 orang,” kata Rudi saat dihubungi, Kamis (23/7).
Dengan adanya peningkatan jumlah kecelakaan ini, kerugian materil pun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar Rp 62.400.000, tahun ini menjadi Rp 107.200.000. “Data tersebut terhitung sejak H-7 hingga H+5. Jumlah tersebut bisa saja bertambah, karena H+6 diprediksi menjadi puncak arus balik mudik,” ungkapnya.
Pihaknya mengimbau kepada para pengguna jalan agar lebih berhati-hati lagi dalam berkendara. “Karena saat ini di samping banyak pemudik, beberapa jalur di Kota Cilegon dipenuhi wisatawan yang hendak ke pantai. Kami menyarankan agar menjaga jarak, mentaati rambu-rambu lalu lintas dan mengatur kecepatan,” imbaunya.
Dia menambahkan, posko pengamanan mudik akan beroperasi sampai tanggal 25 Juli atau H+8.
Dari jumlah kecelakaan itu, beberapa diantaranya yakni LLakalantas di jalan raya utama Kabupaten Pandeglang. Diamanb, dua orang terlindas mobil Bus Murni Jaya Nopol A7855K jurusan Labuan-Jakarta, dan satu orang lagi motor dengan motor saling hantam.
Kasat Lantas Polres Pandeglang AKP Lucky Permana Putera mengatakan, pada saat Operasi Ketupat Kalimaya tahun 2015 ini dari jumlah kejadian mengalami trend penurunan hingga 50 persen, yaitu tahun 2014 ada 12 kasus dan tahun 2015 hanya 6 kasus. Hanya saja ada yang berbeda dari kejadian sebelumnya. “Kalau tahun lalu tidak ada yang korban jiwa sampai meninggal, tapi tahun ini ada 3 orang korban yang meninggal dunia,” kata Lucky kepada Saelit News saat ditemui di kantornya, Kamis (23/7).
Lakalantas terjadi bukan pada saat mudik akan tetapi sesudahnya atau H+ pelaksanaan Lebaran di jalur utama. Pihaknya juga melakukan razia himbauan kepada para pengendara roda dua atau empat yang melanggar tertib lalulintas. Jika tidak mengindahkan pihaknya juga melakukan penilangan.
Kanit Laka Ipda Bariman Sitompul menambahkan, kecelakaan terjadi diduga akibat membawa kendaraan ungal-ugalan. “Kami sangat berharap kepada seluruh masyarakat yang mebawa kendaraan sehari-hari agar tertib berlalu lintas, jangan sampai ugal-ugalan yang akan mengakibatkan kematian. Memakai helm jangan karena polisi, akan tetapi kami berharap memakai helem itu untuk kebutuhan dirinya masing-masing,” ujarnya.
Terpisah, Unit Lakalantas Polres Lebak enggan berkomentar saat ditanyai soal jumlah kecelakaan lalulintas di wilayah Kabupaten Lebak selama arus mudik dan balik Lebaran. Mereka berdalih, data kecelakaan Lalin belum direkap oleh petugas. “Saya tidak bisa jelaskan angka pastinya karena belum direkap oleh Pak Cecep (Bripka Cecep Staf di Unit Laka Lantas Polres Lebak,red), yang bersangkutan saat ini (kemarin,red) juga sedang memantau Lalin di wilayah selatan,” kata Bripka Adit, staf di Unit Laka Lantas Polres Lebak, saat ditemui di kantornya, Kamis (23/7).
Meski begitu, Bripka Adit mengakui, untuk korban Lakalantas pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini ada yang meninggal. Namun lagi-lagi, ia enggan menjelaskan data para korban itu. “Khawatirnya saya salah, lebih baik mas besok (hari ini,red) ke sini (Unit Lakalantas,red) dan langsung temui Pak Cecep. Atau bisa langsung konfirmasi ke Kanit Laka Lantas,” pintanya.
Kanit Lakalantas Polres Lebak Ipda Suparja, juga belum bisa dimintai keterangan. Saat ditemui di kantornya, yang bersangkutan sedang menerima tamu dan tidak bisa diganggu. Saat dihubungi ponselnya jua tidak aktif. (mg29/mg30/ahmadi/metty/mardiana/jarkasih)