Perencanaan Lamban, Lelang Molor
TIGARAKSA,SNOL—Pemkab Tangerang mengakui adanya keterlambatan dalam pembuatan perencanaan pelelangan. Akibatnya, proses lelang yang semestinya terjadi pada bulan Mei menjadi terlambat dan berimbas pada minimnya penyerapan belanja modal.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad mengatakan, ada keterlambatan dalam perencanaan lelang yang dilakukan oleh Pemkab Tangerang sehingga berimbas pada pelaksanaan lelang. Semestinya proses lelang terjadi pada bulan Mei, tapi pada realisasinya terjadi pada bulan Juni. Hal itu mengakibatkan penyerapan belanja modal yang dilakukan Pemkab Tangerang sangat rendah.
“Belanja modal memang dianggarkan sebesar Rp1,7 triliun walaupun realisasinya hanya sebesar Rp1,2 triliun. Ini imbas dari lambannya perencanaan lelang dan hal lainnya. Diharapkan akhir tahun akan ada peningkatan sehingga berdampak pada perbaikan infrastruktur,”katanya kepada Satelit News, kemarin.
Anggaran belanja modal tersebut digunakan untuk berbagai keperluan belanja tanah sebesar Rp330,44 miliar namun realisasinya hanya sebesar Rp203,63 miliar, belanja peralatan dan mesin sebesar Rp209,35 miliar terealisasinya sebesar Rp160,43, belanja gedung dan bangunan sebesar Rp540,47 miliar terealisasi hanya Rp385,79 miliar, serta belanja jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp586,30 miliar realisasinya hanya Rp500,76 miliar.
“Kalau untuk belanja tanah karena banyaknya ketidaksepakatan antara pemerintah dan masyarakat mengenai harga yang ditentukan, sehingga masyarakat enggan untuk melepasnya. Mereka menolak harga yang ditetapkan pada NJOP nya,”jelasnya dihadapan wartawan.
Bupati Tangerang Zaki Iskandar menjelaskan, pihaknya senantiasa terus melakukan langkah-langkah pembenahan pada segala bidang, baik itu di bidang infrastruktur jalan dan bangunan gedung. Hal ini dilakukan guna memacu laju pembangunan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik.
“Saya yakin untuk tahun berikutnya akan ada perbaikan di segala bidang, tapi memang perlu waktu untuk mewujudkannya karena tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi itu menyangkut kepentingan masyarakat luas. Jadi sangat hati-hati dalam proses pembangunannya,” ucap suami Yuli Iskandar ini. (mujeeb/aditya)