Pemudik Pulang Lebih Awal

BANDARA,SNOL Kepadatan penumpang mulai terlihat di Terminal 1 B Keberangkatan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (12/7). Kenaikan jumlah penumpang dipicu sikap pemudik yang memilih pulang lebih awal tahun dalam lebaran tahun ini.

Grafik pergerakan kenaikan angka pengguna pesawat terbang terlihat sejak H-8 lebaran, Kamis (9/7). Saat itu kenaikan penumpang mencapai 6,07 persen atau 159.286 orang. Kemudian, H-7 ada kenaikan 3,01 persen mencapai 153.995 penumpang.

Dan, kenaikan yang cukup pesat terjadi di H-6, Sabtu (11/7) dengan mencapai 14,17 persen atau 168.915 penumpang.

“Hari ini Minggu atau H-5 lebaran, terhitung sampai pukul 15.12 wib sudah ada 54.407 penumpang diberangkatkan. Angka ini juga diprediksi akan meningkat dimana tahun 2014 pada H-5 mencapai 164.332 penumpang,”kata Andika Nuryaman, Operation Service Manager Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (12/7).

Andika menjelaskan, pergerakan penumpang mulai dicatat sejak H-14 namun lebih terlihat pada H-7. Pihaknya memprediksi puncak arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang terjadi pada H-3. Ketika ditanya trend mudik menggunakan pesawat, Andika mengaku akan ada penurunan.

“Kalau analisanya menurun sebab transportasi selain penerbangan seperti kereta kualitas semakin baik. Kemudian harga kenaikan tiket juga turut mempengaruhi serta banyaknya mudik gratis,” jelasnya. Namun, Andika mengungkapkan, penurunan trend mudik melalui udara tidak terlalu signifikan. Pada mudik kali ini transportasi penerbangan juga terganggu dengan adanya penutupan bandara di Bali dan sekitarnya. Banyak penerbangan yang dibatalkan dengan alasan faktor keselamatan.

“Penerbangan ke Bali gagal dilakukan karena dinyatakan tidak aman. Kita dilarang mendekati area larangan menyusul adanya erupsi Gunung Raung di Jawa Timur. Sedikitnya sudah ada 100 lebih yang dibatalkan. Hari ini saja tercatat dari jam 9 sampai jam 4 sore ada 51 penerbangan batal yakni 46 kedatangan dan 5 keberangkatan. Mudah-mudahan tidak ada delay lagi,” tuturnya.

Salah seorang pemudik, Ujang (45) mengatakan dia bersama tiga anggota keluarga lainnya akan mudik ke Pekanbaru, Riau. Ujang memilih mudik di H-5 untuk menghindari keramaian pemudik yang padat.

“Kebetulan saya sudah libur, jadi saya pilih mudik sekarang,” kata Ujang yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir pribadi di Jakarta. Ketika ditanya tiket pesawat, Ujang mengaku sudah memesan sejak tiga bulan yang lalu dengan harga Rp780 ribu per orang. Ujang bersama keluarganya itu menumpang pesawat Lion Air yang akan berangkat pada pukul 18.50 wib.

“Saya sengaja sudah tiba di Bandara sejak pukul 1 siang karena takut macet,” ucap pria yang mengaku tinggal di kawasan Fatmawati, Jakarta itu.

Pemudik lainnya, Sujarwo (46) juga mengaku memilih mudik di H-5 untuk menghindari penumpukan penumpang dan kemacetan menuju Bandara. Rencananya, Sujarwo mudik bersama empat anggota keluarga lainnya untuk berlebaran ke Padang.

“Sebenarnya saya belum libur, tapi saya ambil cuti. Karena kalau nunggu waktu libur takutnya di Bandara juga numpuk, kasihan anak-anak,” kata Sujarwo yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta.

Sujarwo mengungkapkan, dia akan menumpang pesawat Lion Air yang akan berangkat pada pukul 18.55 wib. Menurutnya, ada kenaikan yang cukup tinggi terhadap tiketnya yang dibeli.

“Saya pesan tiket dari dua minggu yang lalu seharga 1,1 juta per orang. Padahal kalau hari biasa ya paling hanya Rp600 ribuan. Tapi ya terpaksa kita beli karena memang sudah biasa kalau lebaran merayakan dikampung halaman sama keluarga,” ungkapnya.

 

Arus Mudik Mulai Terpantau

Geliat arus mudik lebaran sudah mulai terpantau malam ini. Sejumlah titik dilaporkan mengalami kenaikan volume kendaraan. Dari pantauan Posko angkutan lebaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kenaikan volume kendaraan sudah terjadi di daerah Comal, Ciasem.

Berdasarkan data yang dilansir sampai dengan pukul 22.00, kepadatan didominasi oleh kendaraan sepeda motor. Sebanyak 22.845 buah motor melintas pada pukul 22.00 WIB. Sedangkan untuk mobil pribadi mencapai 7.162 dan kendaraan lainnya 5.754.

“Kendaraan mulai padat dari pukul 17.00. Ini menggambarkan arteri jalur pantura,” jelas Ketua Posko Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tri Adi Bagus Wibowo saat ditemui kemarin.

Titik kepadatan lainnya terpantau juga di daerah Cileunyi, Jawa Barat. Tercatat sebanyak 52.089 kendaraan yang melintas. Jumlah tersebut terdiri dari 33.728 sepeda motor, 13.483 mobil pribadi dan 4.878 kendaraan lain.

“Untuk jalur selatan, Ciamis, juga sudah mulai terlihat. Volume kendaraan sudah mencapai 33.656 kendaraan,” ungkapnya.

Meski demikian, kenaikan volume kendaraan tersebut belum sampai menyebabkan kemacetan. Dia mengungkapkan, kecepatan yang ditempuh oleh kendaraan di daerah Cileunyi misalnya. Kecepatan rata-rata masih berada di atas 30 Km/jam. “Masih ramai lancar,”katanya.

Sama seperti pantauan untuk jalur Cikampek menuju Cirebon (Jalur Pantura). Kece 40,77 Km/jam. Dia melanjutkan, untuk wilayah Cikampek menuju Cirebon, selain karena kenaikan volume kendaraan juga diprediksi karena rekayasa lalu lintas yang dilakukan kepolisian. Menurut info yang diperolehnya, pada siang tadi, kendaraan yang menuju tol Cikopo-Palimanan sempat ditutup dan dialihkan menuju jalur Cikampek pantura.

Hingga kemarin, jumlah penumpang angkutan darat sudah mencapai 1,9 juta terhitung dari H-15 lebaran. Sementara, untuk angkutan kereta api sebesar 1,7 juta penumpang, angkutan udara 2,3 juta, angkutan laut 438 ribu, dan angkutan penyebrangan 1,3 juta. “

Kementerian Perhubungan sendiri memperkirakan puncak mudik jalan pada H-2 dari H1. Puncak kepadatan penumpang tersebut sama dengan moda transportasi kereta api dan Sungai danau dan penyebrangan (SDP). Sementara, untuk moda transportasi Udara dan laut, diprediksi terjadi pada H-1 dan H-3 lebaran dari H1 lebaran. Sebagai gambaran, H1 lebaran pada 17 Juli 2015. (lus/mia/uis/gatot/jpg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.