Pembangunan Masjid Terapung Banten Diduga Mangkrak

SERANG,SNOL-Lama tak terdengar mega proyek Masjid Terapung Banten (MTB) di Kawasan Wisata Anyer. Masjid yang rencananya dijadikan destinasi wisata dan kebanggaan Banten tersebut kini tidak jelas pembangunannya. Namun tidak jelasnya proyek Masjid Terapung Banten tersebut dibantah oleh Koordinator, Embay Mulya Syarif.

Ia  menegaskan, saat ini pembangunan mega proyek Masjid itu tengah memasuki pembangunan tahap II. Hal tersebut sekaligus menepis anggapan masyarakat yang menduga jika pembangunan masjid tersebut mangkrak lantaran saat ini tidak ada aktivitas pembangunan diarea pencanangan.

“Saya jelaskan, itu bukan mangkrak, tetapi sekarang sedang pembangunan tahap kedua yang memang sengaja difokuskan pada pendirian bangunan masjid yang berada di tengah laut. Berhubung pembangunan tahap I yang mengerjakan pencanangan telah selesai sejak bulan Mei lalu, maka aktivitas pembangunan saat ini tidak lagi dilakukan di darat melainkan sedang difokuskan untuk penelitian kedalaman dan kekerasan dasar laut,” ujar Embay saat konferensi pers di Sekretariat Masjid Terapung Banten, Minggu (28/06).

Embay memperkirakan, penelitian itu akan memakan waktu selama 3 bulan. Sehingga, seluruh alat berat yang mengerjakan pembangunan tahap pertama dipulangkan agar tidak memakan cost biaya yang lebih besar. Lamanya proses penelitian tahap II dikarenakan tim analisis kerap terhambat dengan gelombang tinggi di tengah laut sehingga perlu kehati-hatian dalam mengerjakannya.

“Di tengah laut itu gelombangnya besar dan tinggi, jadi harus hati-hati. Selain itu, kita menghadapi kendala lain, yaitu terkait pembebasan lahan warga. Tetapi kita yakin target pembangunan yang dikerjakan selama 3 tahun akan tercapai,” bebernya.

Nantinya, pembangunan masjid megah yang rencananya dinamai Masjid Fauqal Bahri Al Bantani itu, akan dikerjakan dalam 4 tahap. Sementara total biaya yang dihabiskan untuk pembangunan MTB yakni sekitar Rp 100 miliar.

“Saat ini, dana cash yang tersedia hingga tanggal 10 Juni lalu sekitar Rp 8.3 miliar. Kita juga ada dana bantuan sebanyak Rp 13 miliar yang didapatkan dari bantuan APBD Kabupaten Serang dan Pemprov Banten. Namun, anggaran sebesar itu hanya digunakan untuk pembebasan lahan. Sejauh ini, panitia telah mengeluarkan dana senilai Rp 7 miliar,” Tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kota Serang Bersih itu.

Adapun untuk menutupi kekurangan tersebut, Embay mengatakan bahwa pihaknya masih membutuhkan donasi dari masyarakat agar Masjid yang berlokasi di Kampung Kamasan, Desa Kamasan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang itu segera terwujud.

“Kebutuhan biaya masjid terapung masih Rp100 miliar lagi, makanya kita siapkan program gerakan sejuta umat seratus ribu (gasebu). Kita ajak anak mahasiswa nanti untuk ke bank-bank untuk berikan kupon Rp100 ribu infaq untuk nasabah. Kalau penduduk Banten berjumlah 10 juta dan minimal 1 juta mendonasikan Rp 100 ribu maka biayanya realistis akan tercukupi dan tidak akan menggunakan dana APBD,” jelasnya. (mg30/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.