Buyung Dipindah ke Lapas Anak
TANGERANG, SNOL—Proses penyidikan terhadap pelaku pembunuhan Putri Mariska Sakina (13), yang tak lain kakak korban, MRS alias Buyung (15) telah selesai. ABG kelas X di salah satu SMA swasta di Ciledug itu kini menghuni Lembaga Pemasyarakatan Anak Tangerang.
“Ya tersangka MRS sudah kita kirim ke Lapas Anak Tangerang hari ini,” kata Kanit Reskrim Polsek Ciledug, AKP Afendi saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, kemarin. Afendi menjelaskan, Buyung dipindah ke Lapas Anak Tangerang karena tersangka terbilang masih di bawah umur. Pemindahan Buyung ke Lapas Anak Tangerang dilakukan setelah proses penyidikan selesai.
Sebelumnya, Buyung ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan keterangan enam dari 10 saksi yang meyakinkan polisi bahwa ia adalah pembunuh tunggal adiknya. Selain itu, Buyung mengakui dirinya yang menggorok leher adiknya karena disuruh jin.
Kapolres Metro Tangerang, Kombes (Pol) Agus Pranoto menjelaskan, penetapan tersangka berdasarkan tiga alat bukti yaitu keterangan saksi ahli terkait hasil tes DNA terhadap barang bukti yang ada yaitu sebilah pisau. Di pisau, sekitar 99 persen pisau dipegang tersangka. “Alat bukti kedua adalah petunjuk dari saksi-saksi yang diperiksa. Saat ditolong, Rizky menyebutkan pelaku bertubuh tinggi besar, hitam dan menggunakan cadar. Tapi dalam pemeriksaan, orang tua dan tetangga mengaku tidak ada orang lain kecuali Putri dan Buyung yang ada berdua di dalam rumah,” katanya.
Kemudian, alat bukti yang ketiga adalah keterangan tersangka. Hasil tes DNA dan keterangan saksi yang dikonfrontasi penyidik kepada tersangka membuat Buyung mengakui perbuatannya. Tanpa ragu, penyidik menyimpulkan Rizky adalah pelaku tunggal pembunuhan yang mengakibatkan Putri meninggal. Sementara, penetapan Buyung sebagai tersangka membuat kaget tetangga. Pasalnya, Buyung dikenal sebagai anak yang baik. Selain rajin beribadah. Buyung juga dikenal aktif dalam kegiatan karang taruna di lingkungannya.
Para tetangga pun tidak mengetahui soal Buyung tengah mendalami ilmu gaib. “Kalau belajar ilmu hitam kurang tahu, tapi kalau belajar pencak silat memang benar. Saya tidak menyangka jika pelakunya benar kakak korban,” kata Sunisna teman akrab Putri.
Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, sejumlah tetangga sering melihat tersangka bertengkar dengan adiknya. Namun para tetangga mengaku tidak mengetahui penyebab keduanya kerap cekcok mulut. “Cekcok mulut sering karena Putri kalau dapat peringkat pasti dijanjiin sama ayahnya bakal dikasih duit. Terus si MRS sirik dan mamahnya juga sayang banget sama Putri,” ujarnya. Seperti diketahui, Putri ditemukan tak bernyawa dengan leher berlumuran darah di rumahnya, Kampung Duku, Gang H. Ridi, RT 03/ 05, Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan Ciledug pada Minggu 7 Juni sekira pukul 15.30 WIB. (uis/made)